Hacker Rusia Serang 3 Labolatorium Nuklir Amerika Serikat, Pihak AS Enggan Bersuara

7 Januari 2023, 11:46 WIB
Cold River, hacker andalan Rusia, kembali beraksi dengan tujuan labolatorium nuklir milik Amerika Serikat, buntut ambisi Putin pertahankan wilayah. /Ilustrasi dari Pexels/

 

KABAR WONOSOBO - Tim hacker Rusia atau yang lebih dikenal dengan sebutan Cold River diindikasi targetkan tiga laboratorium penelitian nuklir Amerika Serikat.

Dilansir oleh Kabar Wonosobo melalui laman Reuters, tiga labolatorium yang dimaksud disinyalir Brookhaven(BNL), Argonne(ANL), dan Laboratorium Nasional Lawrence Livermore(LNLL).

Sebelumnya, rumor sendiri sempat menyebut bahwa Vladimir Putin bersedia menggunakan nuklir sebagai senjata pertahanan. 

Baca Juga: Qariah Nadia Hawasyi Disawer saat sedang Mengaji, Pelaku Mengaku Tak Ada Maksud Mengganggu

Penyerangan dari para hacker Rusia yang tergabung dalam Cold River sendiri diindikasi menargetkan tiga labolatorium nuklir milik negara pimpinan Joe Biden tersebut. 

Tiga yang ditargetkan di atas sendiri diketahui akibat dibuatnya halaman log in palsu untuk setiap institusi, dengan mengirimkan e-mail anonim untuk mengungkapkan setiap kata sandi dari ketiga institusi tersebut.

Hingga saat ini, ketiga institusi nuklir Amerika Serikat tersebut enggan berkomentar atas kejadian tersebut.

Baca Juga: VIRAL! Qariah Disawer Saat sedang Mengaji, Panitia: Itu di Luar Konsep Panitia

Badan keamanan Amerika Serikat (NSA) juga menolak untuk berkomentar atas aktivitas yang dilakukan Cold River.

Menurut peneliti keamanan cyber pimpinan Biden tersebut, serangan Cold River terjadi ketika mereka melakukan penelitian atas pembangkit listrik tenaga atom Ukraina yang diserang Rusia.

Cold River mulai dikenal setelah badan intelijen AS mengungkap bahwa serangan terhadap Kantor Luar Negeri Inggris pada tahun 2016 sebagai dalang di balik kejadian tersebut.

Baca Juga: Makna Arti Lirik Lagu Big Boy – SZA yang Viral di TikTok

“Ini adalah salah satu grup peretas paling penting yang belum pernah anda dengar, Mereka terlibat langsung dengan operasi informasi Kremlin,” ungkap Adam Meyer selaku wakil presiden di perusahaan keamanan Cyber Amerika, CrowdStrike.

Amerika Serikat mengatakan bahwa Rusia mulai memanfaatkan penggunaan mata-mata dunia maya untuk memantau pergerakan dunia barat dan sekutunya.

Namun, Moskow secara terbuka membantah tuduhan yang dilayangkan Amerika.

Baca Juga: Kabar Duka, Legenda Timnas Italia Gianluca Vialli Meninggal Dunia di Usia 58 Tahun 

Di sisi lain, Layanan Keamanan Federal Rusia(FSB) tidak menanggapi atas tuduhan yang dilontarkan Amerika kepada negara pimpinan Putin tersebut. 

Masih dari sumber serupa, lima pakar ahli digital menunjukkan temuan mereka atas keterlibatan Cold River dalam upaya peretasan terhadap ketiga laboratorium nuklir Amerika.

Tuduhan kepada Rusia dan Putin melalui Cold River muncul dengan melihat dari jejak sidik jari yang tertinggal.

Baca Juga: Jack Butland Resmi ke Manchester United dengan Status Pinjaman

Ikuti Selengkapnya Artikel Kami di Google News.***

Editor: Khaerul Amanah

Tags

Terkini

Terpopuler