Peningkatan Kekuatan Nuklir Rusia Jelang Peringatan Invasi Satu Tahun di Ukraina

24 Februari 2023, 08:06 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin membuat pernyataan terkait penggunaan nuklir. /Reuters/

KABAR WONOSOBO - Presiden Vladimir Putin Menyatakan Rusia tetap akan mempertahankan peningkatan kekuatan nuklirnya.

Hal tersebut dikatakan Putin pada pidatonya menjelang peringatan satu tahun invasi Rusia di Ukraina pada Kamis, 23 Februari 2023.

“Seperti sebelumnya, kami akan meningkatkan perhatian untuk memperkuat triad (rudal nuklir yang memiliki basis di darat, laut, dan udara) nuklir,” kata Putin dalam pidatonya.

“Kami akan melanjutkan produksi massal sistem Kinzhal hipersonik berbasis udara dan akan memulai pasokan massal rudal hipersonik Zirkon berbasis laut,” imbuh Putin.

Baca Juga: Rusia - Ukraina Semakin Memanas Pasca Kunjungan Joe Biden, Rusia Pererat Hubungan dengan China

Pidato tersebut merupakan salah satu dampak dari pidato Presiden Amerika Serikat Joe Biden di depan para petinggi NATO di Warsawa, Polandia.

Presiden Putin mengatakan bahwa untuk pertama kalinya akan mencoba melepaskan rudal balistik antar benua dalam latihan militer yang akan dilakukan di Afrika Selatan bersama dengan China.

Latihan militer kedua negara akan mulai di jalani pada Jumat, 24 Februari 2023 yang bertepatan dengan peringatan satu tahun invasi Rusia ke Ukraina.

Putin sebelumnya telah menangguhkan tentang perjanjian penggunaan nuklir yang telah ditandatangani Presiden Putin bersama Presiden Barack Obama pada tahun 2010 silam dan akan habis masa waktunya pada 2026 mendatang.

Baca Juga: Kondisi Penyintas Gempa di Kota Antakya Turki, Bergantung Bantuan di Pengungsian

Sementara itu, pejabat senior pertahanan Rusia mengatakan bahwa Moskow akan tetap berpegang pada batasan yang disepakati terkait rudal nuklir.

Di tempat lain, Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres pada Rabu mengecam invasi Rusia sebagai pelanggaran terhadap piagam PBB dan hukum internasional dan menyerukan ancamannya tentang kemungkinan penggunaan nuklir.

“Kami telah mendengar ancaman implisit untuk menggunakan senjata nuklir. Penggunaan senjata nuklir taktis sama sekali tidak dapat diterima, ini waktu yang tepat untuk mundur,” kata Guterres.

Pada tempat terpisah, pada Rabu pagi Putin menyambut salah satu pejabat tinggi China, Wang Yi ke Kremlin dan mengumumkan bahwa pemimpin China, Xi Jinping akan segera mengunjungi Rusia. Serta menyatakan bahwa hubungan China Rusia telah mencapai babak baru.***

Editor: Aliyah Bajrie

Sumber: Reuters

Tags

Terkini

Terpopuler