Imbas Perang Rusia-Ukraina, NATO Berencana Ekspansi ke Asia, Ini Negara Pertama yang Akan Diajak Bergabung

26 September 2023, 17:45 WIB
Sekertaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg. /Reuters/Gonzalo Fuentes/

KABAR WONOSOBO - North Atlantic Treaty Organization (NATO) atau Organisasi Negara-Negara Atlantik Utara dikabarkan akan segera melakukan ekspansi ke wilayah Asia. Hal tersebut dikatakan merupakan efek dari ketegangan pakta pertahanan regional itu dengan Rusia akibat Perang Rusia-Ukraina.

NATO dilaporkan berkeinginan untuk memperluas cakupan pengaruhnya di wilayah Asia demi membendung beberapa kekuatan di regional Asia yang dipandang memiliki sentimen cenderung negatif terhadap kebijakan-kebijakan luar negeri Amerika Serikat (AS). 

Beberapa ahli menyebut bahwa kekuatan di region Asia yang dimaksud adalah Rusia, China dan Korea Utara. Tiga negara tersebut adalah negara-negara yang kerap menyuarakan bahwa mereka berada di sisi yang berseberangan dengan Amerika Serikat.

Baca Juga: Rusia Klaim Nuklir Mereka Bisa Hancurkan NATO Dalam 30 Menit

Siapa Saja Calon Anggota NATO di Asia?

Dilansir Kabar Wonosobo dari Russia Today, Selasa, 26 September 2023, Pihak Rusia membeberkan siapa saja negara Asia yang berpotensi bergabung ke NATO jika hal tersebut benar-benar diwujudkan.

Jenderal Viktor Sobolev, anggota Partai Komunis Rusia, mengatakan blok militer pimpinan AS itu dapat mencakup Jepang dan Korea Selatan dalam jangka menengah. Menurutnya, kedua negara tersebut akan diseret sebagai perpanjangan tangan Amerika Serikat di Kawasan Asia.

“Tentu saja, hal ini tidak dapat terjadi dalam waktu dua hingga tiga tahun ke depan, namun hasil seperti itu mungkin terjadi dalam waktu lima tahun. Kepemimpinan politik dan militer kita harus menanggapi hal ini dengan sangat serius, ini adalah ancaman yang nyata dan sangat nyata," ujarnya, seperti dikutip saluran Telegram Rusia Taynaya Kantselyaria, dikutip Kabar Wonosobo dari Russia Today.

Baca Juga: Tepat Sebulan Digempur Rusia, Presiden Ukraina Minta NATO Beri Bantuan Militer

Komentar Sobolev muncul setelah Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov awal bulan ini menyatakan bahwa NATO berupaya menempatkan pasukan dan infrastruktur militernya di Asia-Pasifik dalam upaya untuk menghalangi kekuatan regional.

Sementara itu, pada bulan Agustus, Presiden Rusia Vladimir Putin pernah memprediksi bahwa NATO pada akhirnya dapat bergabung dengan AUKUS, sebuah pakta keamanan regional yang pertama kali diumumkan oleh Australia, Inggris, dan AS pada tahun 2021.

Sebagai bagian dari proyek ini, Australia akan membeli kapal selam bertenaga nuklir pertamanya, yang dijadwalkan mulai beroperasi pada awal tahun 2030-an.

Baca Juga: Apakah Article 5 Alasan NATO Belum Kirim Pasukan ke Ukraina, Risiko Menyulut Perang Lebih Besar

Mengomentari kemungkinan integrasi kedua blok tersebut, Putin mengatakan pada saat itu bahwa AS berupaya untuk "memformat ulang sistem interaksi antar negara yang telah berkembang di kawasan Asia-Pasifik."

Di sisi lain, NATO juga dilaporkan berniat untuk membuka kantor di Jepang. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Luar Negeri (Menlu) Yoshimasa Hayashi.

Hayashi menyebut serangan Rusia ke Ukraina tahun lalu sebagai peristiwa yang berdampak jauh melampaui perbatasan Eropa, sehingga memaksa Jepang untuk memikirkan kembali keamanan regional.***

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: Russia Today

Tags

Terkini

Terpopuler