Kekurangan Makanan dan Obat-obatan, Ribuan Warga Kuba Turun ke Jalan untuk Lakukan Protes Anti-Pemerintahan

- 12 Juli 2021, 18:45 WIB
 Aksi protes anti-pemerintahan di Kuba karena kelangkaan makanan dan obat-obatan
Aksi protes anti-pemerintahan di Kuba karena kelangkaan makanan dan obat-obatan /aljazeera.com


KABAR WONOSOBO – Ribuan warga Kuba bergabung dalam protes jalanan meneriakkan kebebasan dan menyerukan Presiden Miguel Diaz-Canel untuk mundur.

Para warga Kuba juga menyuarakan kemarahan mereka atas kekurangan makanan dan obat-obatan.

Dalam demonstrasi anti-pemerintah tersebut warga berjalan dari Havana ke Santiago pada hari Minggu, 11 Juli 2021 kemarin.

 

Para pengunjuk rasa tetap mengenakan masker ketika berdemo meluapkan kebosanannya dengan sistem komunis di negaranya.

Mereka merasakan tidak adanya barang-barang langka yang dibutuhkan saat ini kurangnya obat-obatan.

Hal tersebut tentunya adalah kebijakan dari rezim tirani yang sangat menyengsarakan rakyat Kuba.

 

Protes juga dilaporkan di Kota Palma Soriano di wilayah timur yang dekat dengan Santiago, dan di San Antonio de los Banos yang berada di selatan Havana.

Para demonstran di wilayah itu berteriak “Turunkan kediktatoran!” yang mengartikulasikan protes mereka pada sistem pemerintahan.

Teriakan slogan-slogan anti pemerintah itu sebagai tuntutan untuk penghentian pembatasan virus Corona dan pemadaman listrik.

 

Sebuah video yang beredar di media sosial memperlihatkan para demonstran di Matanzas melakukan aksi menjungkirbalikkan mobil.

Aksi tersebut menunjukkan keberanian untuk berbicara menentang yang selama ini coba dibungkam oleh pemerintah.

Kuba sendiri mengalami krisi ekonomi terburuk sejak runtuhnya Uni Soviet 1991, sebagai pendukung utamanya.

 

Kini, wabah virus Corona semakin memperparah perekonomian Kuba dimana pendapatan dari pariwisata dan sebagai penghasil ekspor utama hancur.

Selain itu, Kuba juga mendapatkan sanksi ketat oleh Amerika Serikat ketika pemerintahan Donald Trump yang mengakibatkan perekonomian semakin tercekik.

Harapan bahwa pemerintahan Joe Biden akan meringankan sanksi tersebut sejauh ini belum terwujud.

 

Sementara itu, pihak kepolisian anti huru hara menertibkan demo tersebut dengan menggunakan semprotan merica dan pentungan terhadap beberapa pengunjuk rasa.

Beberapa saksi juga melihat para pria berpakaian bak preman menyeret beberapa demonstran pergi ke mobil polisi.

Mereka juga melihat jip pasukan khusus yang dilengkapi dengan senapan mesin dikerahkan ke jalan-jalan.***

 

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: ft.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah