Baca Juga: Ini Daftar Pemeran Video Permission to Dance BTS, Ada Aktris hingga Calon Member Idol Grup Baru
Dalam chat itu mereka juga menuduh bahwa BTS dan idol K-Pop lainnya sebagai suatu bentuk propaganda LGBTQ+ dan oknum yang membawa pengaruh negatif pada orientasi seksual remaja.
Dikutip Kabar Wonosobo dari All Kpop, didapatkan laporan bahwa sebelumnya perusahaan percetakan tersebut tak menanggapi permintaan dari pihak cafe.
Namun sang pemilik percetakan Konstantin Papulov mengaku sebagai pria heteroseksual dan mendukung kuat nilai-nilai tradisional.
Berdasarkan pengakuannya kepada media, ia mengatakan bahwa perusahaan percetakannya memiliki banyak pelanggan normal dan mereka bisa memilih dengan siapa mereka ingin bekerja sama.
Baca Juga: BLACKPINK Gabung Weverse Agustus 2021, Menyusul BTS di Aplikasi untuk Penggemar
Konstantin juga menambahkan bahwa keputusannya untuk tidak menerima pesanan mencetak foto-foto idola K-Pop adalah karena ia juga takut akan mendapatkan masalah dengan hukum.
Seperti diketahui, Rusia merupakan salah satu negara yang menentang keras praktik LGBTQ+ di dalam negaranya dan tak segan menjatuhkan sanksi pada siapapun yang ketahuan mengamalkannya.***