KABAR WONOSOBO – Banjir besar menghanyutkan rumah, jalan dan jembatan di sepanjang pantai timur Korea Utara akibat hujan deras dalam beberapa hari terakhir.
Menurut analisis citra satelit NK News yang disiarkan dalam televisi pemerintah DPRK mengatakan bahwa beberapa daerah di Korea Utara telah mengalami curah hujan lebih dari 580 milimeter.
Banjir tersebut datang setelah gelombang panas selama sebulan dan kekeringan pada Juli yang melanda beberapa wilayah di Korea Utara.
Menurut media pemerintah, musibah itu telah merusak tanaman pertanian dan dapat mengancam panen yang akan datang.
Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un mengakui pada bulan Juni bahwa negara itu menghadapi krisis pangan setelah menderita kerusakan akibat angin topan tahun lalu.
Menurut citra satelit Planet Labs, banjir terakhir terjadi di kota-kota kecil di sepanjang sungai besar di provinsi Hamgyong Utara dan Selatan dari tanggal 1 hingga 3 Agustus 2021.
Sementara itu, menurut laporan yang ditayangkan di Korean Central Television (KCTV) pada Senin, 2 Agustus 2021 mengatakan bahwa daerah lain di negara itu menerima curah hujan dari 100 hingga 320 mm antara 1 dan 2 Agustus.