KABAR WONOSOBO – Dua wartawan Afghanistan dipukuli di tahanan polisi minggu ini setelah meliput protes oleh perempuan di Kabul.
Setelah melakukan pemberontakan 20 tahun melawan pasukan asing dan pemerintahan Afghanistan sendiri, Taliban telah melarang kebijakan yang menyatakan bahwa perempuan dilarang bekerja dan menempuh pendidikan.
Kelompok itu mengatakan bahwa perempuan akan diizinkan untuk bekerja dan kuliah di universitas dalam parameter tertentu.
Baca Juga: Presiden Amerika Serikat Joe Biden Tegaskan Telah Akhiri Perang Panjang Lawan Taliban di Afghanistan
Penyerangan terhadap dua wartawan tersebut telah dikonfirmasi oleh editor mereka dengan mengatakan bahwa mereka ditahan oleh Taliban.
Zaki Daryabi, pendiri dan pemimpin redaksi surat kabar “Etilaat Roz”, berbagi gambar di media sosial dari dua reporter tersebut.
Satu pria terdapat bekas merah besar di punggung dan kaki sementara pria satunya lagi juga terdapat bekas serupa di bahu dan lengannya.
Baca Juga: Kenali 6 Tokoh Penting Taliban yang Perangi Pemerintahan Afghanistan Namun Pro Barat Sejak 2001
Dalam gambar yang dibagikan Zaki, wajah kedua pria ini juga terlihat mengalami memar dan luka-luka.