Juara Kickboxing Antivaksin Meninggal Setelah Merawat Diri di Rumah

- 27 Desember 2021, 12:07 WIB
Unggahan Frederic Sinistra di Facebook pribadinya.
Unggahan Frederic Sinistra di Facebook pribadinya. /FACEBOOK

KABAR WONOSOBO - Juara kickboxing anti vaksin Frederic Sinistra dikabarkan meninggal diduga karena Covid-19 setelah mencoba merawat dirinya sendiri di rumah.

Dikutip dari Express.uk, Frederic Sinistra yang berusia 41 tahun keluar dari rumah sakit di Liege setelah menyangkal tertular COVID-19.

Tetapi Sinistra meninggal dengan komplikasi yang berkaitan dengan virus di kota kecil Ciney, Belgia, hanya beberapa minggu kemudian.

Baca Juga: Sadis, Kim Jong Un Akan Tembak Mati Warga Korea Utara yang Rayakan Natal

Laporan mengklaim pria berusia 41 tahun, yang dikenal sebagai 'Undertaker', mengatakan kepada pengikutnya di media sosial bahwa dia akan mengobati gejalanya jauh dari rumah sakit.

Sinistra merupakan juara kickboxing yang mencatatkan 39 kemenangan dan hanya 9 kekalahan selama karirnya.

Dalam postingan Facebook Sinistra menunjukkan juara kickboxing itu berbaring di tempat tidur di bangsal perawatan intensif dengan tabung oksigen di hidungnya.

Baca Juga: Swiss Ijinkan Warga Negara Ubah Gender Secara Legal Mulai 1 Januari 2022

Namun, Sinistra juga memposting video ke 37.000 pengikut Facebook-nya di mana ia tampaknya mengalami kesulitan bernapas.

Ia menambahkan keterangan "tidak ada waktu untuk disia-siakan dengan orang malas".

Dalam unggahan lain ia menyebut COVID-19 sebagai "virus kecil" dan menyuarakan penentangan terhadap langkah-langkah Pemerintah untuk menghentikan penyebaran virus corona.

Baca Juga: Snowdrop Raih Rating Buruk di Tiga Episode Khusus JTBC

Laporan lokal menunjukkan kickboxer hanya masuk rumah sakit setelah dipaksa melakukannya oleh pelatihnya Osman Yigin, 50.

Berbicara kepada outlet berita Belgia SudInfo, Yigin mengklaim bahwa dia mengatakan kepada Sinistra bahwa dia tidak akan melatih juara dunia tiga kali itu kecuali dia pergi ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis.

Atlet Belgia tetap aktif online sampai hanya beberapa hari sebelum kematiannya.

Baca Juga: SM Entertainment Kenalkan Kolaborasi Idol Wanita Terbaik 'Girls on Top'

Rekan Sinistra kemudian mengumumkan kematiannya pada 16 Desember.

Namun pada 23 Desember akun Facebook-nya mengunggah postingan panjang dalam bahasa Prancis yang menyatakan:

"Suami saya tidak meninggal karena Covid."

Baca Juga: Jadwal Rilis Album Repackage Studio ENHYPEN

Sinistra juga sebelumnya menyebut Covid "la grippe des cheveux", yang berarti flu rambut dan mengkritik langkah-langkah seperti mandat masker dan izin vaksin.

Menurut ringkasan epidemiologis oleh lembaga penelitian yang berbasis di Brussels, Sciensano, Belgia telah mencatat rata-rata 7.011 kasus COVID-19 selama tujuh hari terakhir, yang menyebabkan sekitar 150 rawat inap harian ke rumah sakit dan rata-rata 35 kematian setiap hari.***

Editor: Arum Novitasari

Sumber: Express


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x