Rogozin menggambarkan bahwa invasi Rusia ini sebagai perang, meskipun pihak Kremlin menyebutnya operasi militer khusus.
Rusia menganggap rencana NATO mengajak Ukraina bergabung menjadi anggota adalah upaya pihak Barat untuk menyerang kedaulatan negara mereka.
Baca Juga: Chelsea Resmi Dibeli Crazy Rich Amerika Serikat dengan Mahar Rp44 Trilliun
Dalam invasi ini, Rusia mengklaim NATO terlibat banyak dengan mengorbankan tentara Ukraina untuk berperang tanpa membahayakan pasukan mereka sendiri.
“Angkatan bersenjata Ukraina adalah umpan meriam yang bisa dibuang kapan saja oleh NATO,” kata Dmitry Rogozin.
Menurut pihak Rusia langkah mereka melakukan operasi militer khusus adalah untuk membebaskan Ukraina dari kependudukan NATO.
Sebab jika NATO berhasil merekrut Ukraina menjadi anggota, itu akan membuat Barat mendapat keuntungan strategis di perbatasan Rusia.
Selain menghalau NATO mendekati wilayah mereka, tujuan Rusia juga untuk menggulingkan rezim Volodimir Zelenski yang dinilai merupakan pemerintah boneka dari pihak Barat.
Rusia juga berniat membebaskan rakyat Ukraina dari pengaruh neonazi yang selama ini mengakar kuat di negara itu.***