Miris! Wartawan Al Jazeera Tewas Tertembak Peluru Tentara Israel Ketika Liputan Perang

- 11 Mei 2022, 21:36 WIB
Shireen Abu Akleh seorang jurnalis Al Jazeera tewas tertembus timah panas tentara Israel ketika tengah meliput berita perang di kota Jenin, Tepi Barat Palestina.
Shireen Abu Akleh seorang jurnalis Al Jazeera tewas tertembus timah panas tentara Israel ketika tengah meliput berita perang di kota Jenin, Tepi Barat Palestina. /Reuters./Mohamad Torokman

KABAR WONOSOBO - Seorang wartawan Al Jazeera tewas tertembak oleh serangan tentara Israel di Tepi Barat Palestina pada Rabu, 11 Mei 2022.

Kabarnya wartawan Al Jazeera yang tewas tertembak oleh serangan tentara Israel sedang meliput konflik panas bersama rekannya di kota Jenin, Tepi Barat Palestina.

Wartawan Al Jazeera yang tewas oleh tembakan tentara Israel itu bernama Shireen Abu Akleh berusia 51 tahun.

Baca Juga: Tak Terima Diisolasi Paksa, Karyawan Apple Mengamuk Di Dalam Pabrik

Diketahui bahwa Abu Akleh merupakan wartawan senior Al Jazeera keturunan Palestina-Amerika Serikat.

Dilansir Kabar Wonosobo dari Reuters, ketika insiden berdarah terjadi, Abu Akleh dan rekannya Ali Smoudi yang mengenakan rompi pers tengah melakukan peliputan di kota Jenin, Tepi Barat Palestina.

Dia sedang meliput serangan militer Israel terbaru di Tepi Barat Palestina yang begitu mematikan tepat dijalanan kota Jenin.

Baca Juga: Duta Besar Rusia Untuk Polandia Diserang Pengunjuk Rasa dengan Cairan Merah

Ali Smoudi seorang wartawan Palestina yang ikut terluka bersama Abu Akleh saat itu, mengatakan bahwa tentara Israel tiba-tiba melepaskan tembakan kearah mereka.

"Mereka tidak meminta kami pergi atau meminta kami untuk berhenti syuting, tapi mereka malah menembaki kami," kata Ali Smoudi.

"Sebuah peluru melukai saya dan satu lagi mengenai Shireen, mereka membunuhnya dengan kejam," tegas Smoudi yang tengah dirawat di rumah sakit Jenin kepada Reuters.

Baca Juga: Raja Salman Bin Abdulaziz Dirawat Di Rumah Sakit, Berikut Penjelasan Kerajaan

Namun justru pengakuan berbeda dilontarkan oleh Perdana Menteri Israel Naftali Bennett dalam sebuah wawancara.

Dia mengatakan berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejauh ini, serangan pada wartawan tersebut adalah ulah militan Palestina.

"Tampaknya orang-orang Palestina bersenjata yang telah menembak tanpa pandang bulu pada saat itu, merekalah yang bertanggung jawab atas kematian malang jurnalis itu," kata Naftali Bennett.

Baca Juga: Rusia Klaim Nuklir Mereka Bisa Hancurkan NATO Dalam 30 Menit

Diketahui Shireen Abu Akleh meninggal karena tertembus timah panas tepat di bagian kepala menurut penuturan dari Kementerian Kesehatan Palestina.

Menanggapi tragedi kemanusiaan ini, Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan pada Al Jazeera bahwa kematian Abu Akleh sebagai pembunuhan kejam yang dilakukan tentara Israel.

Pada akhirnya tragedi kemanusiaan ini juga ikut direspon oleh Duta Besar Amerika Serikat untuk Israel, Tom Nides melalui cuitan Twitter.

Baca Juga: Pendaki Rusia Meninggal Di Kamp Gunung Everest

"Saya terkejut mengetahui seorang jurnalis keturunan Amerika-Palestina Shireen Abu Akleh meninggal," tulis Tom Nides.

"Untuk itu saya mendorong penyelidikan lebih lanjut tentang kematiannya dan keadaan seorang jurnalis lain yang ikut cedera di Jenin," lanjutnya.

Menanggapi cuitan sang Dubes AS untuk negaranya itu, Perdana Menteri Israel mengajak pemerintah Palestina untuk melakukan otopsi gabungan guna meluruskan masalah ini.***

 

Editor: Arum Novitasari

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah