Al Jazeera Bawa Kasus Penembakan Jurnalis Shireen Abu Akleh ke Pengadilan Kriminal Internasional

- 27 Mei 2022, 19:04 WIB
Lokasi di mana reporter Al Jazeera Shireen Abu Akleh ditembak mati dalam serangan Israel, di Jenin, Tepi Barat yang diduduki Israel, 17 Mei 2022. Gambar diambil 17 Mei 2022.
Lokasi di mana reporter Al Jazeera Shireen Abu Akleh ditembak mati dalam serangan Israel, di Jenin, Tepi Barat yang diduduki Israel, 17 Mei 2022. Gambar diambil 17 Mei 2022. /REUTERS/Raneen Sawafta

KABAR WONOSOBO - Al Jazeera Qatar akan membawa kasus penembakan jurnalis mereka, Shireen Abu Akleh hingga tewas ke Pengadilan Kriminal Internasional (ICC).

Shireen Abu Akleh, seorang reporter senior Al Jazeera berdarah Palestina-Amerika, ditembak mati dalam serangan Israel di Tepi Barat yang diduduki pada 11 Mei.

Tim hukum Al Jazeera bersama pakar hukum internasional akan menyiapkan berkas pembunuhan Abu Akleh untuk dirujuk ke ICC.

Baca Juga: Ini Alasan Shin Tae-yong Tak Panggil Ronaldo Kwateh Masuk Skuad Garuda Senior

Sementara itu Otoritas Palestina mengatakan pada hari Kamis bahwa penyelidikannya atas pembunuhan jurnalis Al Jazeera Shireen Abu Akleh menunjukkan bahwa dia ditembak oleh seorang tentara Israel dalam "pembunuhan yang disengaja".

Jaksa Agung Palestina Akram Al-Khatib mengatakan kepada wartawan bahwa penyelidikannya menunjukkan tidak ada militan yang dekat dengan Abu Akleh ketika dia meninggal.

“Satu-satunya sumber tembakan di tempat itu berasal dari pasukan pendudukan dengan niat untuk membunuh,” kata Al-Khatib, merujuk pada Pasukan Pertahanan Israel (IDF), seperti dilansir Kabar Wonosobo dari Reuters, Jum'at 27 Mei 2022.

Baca Juga: Beredar Kabar Emmeril Kahn Putra Ridwan Kamil Telah Ditemukan, Pemprov Jawa Barat Beri Jawaban

Dia menambahkan bahwa Abu Akleh, yang telah mengenakan helm dan rompi pers yang dengan jelas menandainya sebagai seorang jurnalis.

Abu Akleh, kata dia telah mencoba melarikan diri dengan beberapa rekan wartawan ketika tembakan pertama terdengar.

"Ini merupakan kejahatan perang," imbuh Al-Khatib.

Baca Juga: Dari Gado-Gado hingga Rendang, Ini Makanan Indonesia Favorit Mesut Ozil

Israel dengan marah membantah tuduhan itu dan mengatakan pihaknya melanjutkan penyelidikannya sendiri atas kematian Abu Akleh, yang meninggal pada 11 Mei ketika dia sedang meliput serangan militer Israel di kota Jenin di Tepi Barat yang diduduki.

Tentara Israel telah mengatakan sebelumnya bahwa dia mungkin telah ditembak secara tidak sengaja oleh salah satu tentaranya atau oleh seorang militan Palestina dalam baku tembak.

Menteri Pertahanan Israel Benny Gantz menolak temuan itu.

Baca Juga: Putra Sulung Ridwan Kamil Hilang di Sungai Aere, Begini Kronologinya

"Setiap klaim bahwa IDF dengan sengaja merugikan jurnalis atau warga sipil yang tidak terlibat, adalah kebohongan yang terang-terangan," tulisnya di Twitter.

Dia mengulangi seruannya kepada Palestina untuk bekerja sama dengan Israel dalam penyelidikan dan menyerahkan peluru untuk tes balistik untuk melihat apakah itu cocok dengan senjata militer Israel.

Namun Palestina mengatakan mereka tidak mempercayai Israel dan telah menolak untuk mengadakan penyelidikan bersama.

Baca Juga: Kasus Penggelapan Pajak, Pengadilan Spanyol Tolak Banding Penyanyi Shakira

Israel mengatakan satu-satunya cara untuk memastikan apakah itu ditembakkan oleh salah satu tentaranya adalah dengan menganalisis peluru dan melihat apakah tanda di atasnya cocok dengan laras senjata Israel.

"Saya terus meminta PA untuk menyerahkan peluru dan temuannya. Kami siap dan bersedia melakukan penyelidikan bekerja sama dengan aktor internasional," kata Gantz.***

Editor: Arum Novitasari

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah