KABAR WONOSOBO - Seorang wanita hamil yang berasal dari Libanon dilaporkan dipukuli hingga parah oleh suaminya sendiri.
Tak hanya itu, wanita hamil ini juga dibakar oleh suaminya lantaran dia tidak melakukan aborsi, dan kini dia diinformasikan telah meninggal pada Rabu, 17 Agustus 2022.
Diketahui wanita hamil bernama Hana Mohammed Khodor ini masih berusia 21 tahun, dan dia kehilangan semangat hidupnya di Rumah Sakit Al-Salam di Libanon utara.
Sebelumnya, akibat tindakan kejam yang dilakukan suaminya ini dia harus berada selama 11 hari terakhir.
Salah satu dokter dari rumah sakit menyampaikan, Hana dirawat pada 6 Agustus lalu, dan menerima perawatan untuk luka bakar yang ada di seluruh tubuhnya.
Dokter tersebut menambahkan, anak yang ada di dalam rahimnya pun meninggal dan harus diangkat melalui pembedahan.
Dia mengatakan peluang bagi Hana untuk bisa bertahan hidup memang sedikit atau yang disebutnya 'sangat suram'.
Baca Juga: Netflix Rilis Trailer Wednesday Addams, Berikut Sinopsisnya
Salah satu teman keluarga, Abdul Rahman Haddad, menyatakan bahwa Hana meninggal dunia pada Rabu, yang dikonfirmasi pejabat rumah sakit.
Selain itu, jenazah dari Hana pun dibawa oleh pihak keluarga untuk dimakamkan.
Menurut laporan media lokal, suami Hana, yang diidentifikasi hanya dengan inisial A. A., memukuli istrinya karena menolak menggugurkan kandungan anak mereka.
Dia dilaporkan mengatakan pasangan tersebut, yang berasal dari latar belakang miskin di kota utara Tripoli, tidak mampu membesarkannya.
"Ketika dia menolak untuk menggugurkan bayinya, dia membawanya pulang dan membakarnya menggunakan tabung gas," kata bibi Hana, dikutip Kabar Wonosobo dari Arab News.
Haddad mengatakan A.A. telah ditangkap oleh Pasukan Keamanan Dalam Negeri Libanon, karena dia berencana untuk melarikan diri dari negara itu.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Cancer hingga Virgo 19 Agustus 2022: Mulailah Bersosialisasi
Sebelum kematiannya, keluarga Hana mengajukan beberapa permohonan dukungan keuangan untuk membantu membayar perawatan rumah sakitnya, yang mencakup beberapa operasi dan transfusi darah.***