Militer secara terpisah mengkonfirmasi bahwa rudal Hyunmoo-2 Korea Selatan gagal tak lama setelah diluncurkan dan jatuh selama latihan, tetapi tidak ada yang terluka.
Militer Korea Selatan mengatakan bahwa rudal itu membawa hulu ledak tetapi tidak meledak, dan meminta maaf karena membuat warga khawatir.
Baca Juga: Masalah Wamil BTS, Menteri Olahraga Korsel Beri Jawaban Begini...
Sementara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih menyebut uji coba terbaru Korea Utara "berbahaya dan sembrono" dan militer AS serta sekutunya telah meningkatkan unjuk kekuatan.
USS Ronald Reagan, sebuah kapal induk Amerika yang melakukan pemberhentian pertama di Korea Selatan bulan lalu untuk pertama kalinya dalam beberapa tahun, akan dikerahkan antara Korea dan Jepang.
Hal itu dilakukan sebagai langkah khusus yang dirancang untuk menunjukkan tekad sekutu untuk menanggapi setiap ancaman dari Korea Utara.
Baca Juga: Pejabat Korea Selatan Tanggapi Soal Kemunculan Putri Kim Jong Un: Tidak Biasa
Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengutuk uji coba Korea Utara dalam "istilah terkuat," Uni Eropa menyebutnya sebagai "tindakan sembrono dan sengaja provokatif".
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres juga mengutuk peluncuran dan mengatakan itu adalah pelanggaran resolusi Dewan Keamanan.
Direncanakan Dewan Keamanan PBB akan bertemu pada hari Rabu untuk membahas Korea Utara atas permintaan Amerika Serikat, meskipun China dan Rusia mengatakan kepada rekan-rekan dewan mereka menentang pertemuan terbuka dari 15 anggota badan.