Populasi Pulau Jawa Kalahkan Penduduk Rusia dan Jepang, Kok Bisa? Ini Alasannya

- 25 Januari 2023, 23:01 WIB
Ilustrasi kepadatan penduduk Pulau Jawa
Ilustrasi kepadatan penduduk Pulau Jawa /Joko_Narimo/Pixabay

KABAR WONOSOBO - Pulau Jawa merupakan pulau terpadat dan ditinggali paling banyak manusia di Indonesia.

Sekitar 56% atau sekitar 154 juta penduduk Indonesia tinggal dan menetap di pulau yang terkenal dengan keramahannya itu.

Jumlah tersebut lebih banyak dari seluruh populasi di jepang yang berjumlah kurang lebih 126 juta bahkan seluruh populasi Rusia yang berjumlah sekitar 146 juta.

Baca Juga: 10 Desa Wisata Terbaik di Jawa Tengah, Salah Satunya ada di Wonosobo

Apakah hal tersebut dikarenakan posisi pulau jawa yang strategis? Tidak, pulau Sumatera dan Semenanjung Malaya di sebelah utaranya berada di posisi yang lebih strategis di sekitar Selat Malaka.

Apakah pulau Jawa memiliki posisi strategis yang lebih baik di kepulauan Indonesia? Jawabannya tidak.

Kerajaan lokal yang berjaya pada zaman dahulu bermarkas lebih jauh ke utara, misalnya kerajaan Sriwijaya yang bermarkas di tepian Sungai Musi di daerah Palembang, Sumatera Selatan.

Baca Juga: Pupuk Indonesia Siapkan 355.313 Ton Pupuk Subsidi untuk Wilayah Aceh Hingga Jawa Tengah Jenis Urea dan NPK

Hanya Kerajaan Singasari dan Kerajaan Majapahit yang berjaya dan kuat yang berbasis di Jawa, dan hegemoni regional mereka berlangsung kurang dari 2 abad.

Apakah karena penjajahan Belanda? Tidak juga. Para penjajah dari Belanda lebih tertarik pada rempah-rempah yang tumbuh di pulau-pulau timur seperti Maluku.

Juga karena pada waktu itu Pulau Jawa sudah sangat padat penduduknya sebelum tahun 1800-an dan terus bertumbuh dengan sangat cepat.

Baca Juga: Mengenal Weton, Zodiak Astrologi Versi Jawa yang Tak Kalah Populer dan Terkenal Misterius

Apakah hal itu dikarenakan migrasi ke Jawa dari pulau tetangga? Tidak, kebanyakan migrasi malah dilakukan sebaliknya, dengan program transmigrasi dari Jawa ke pulau lain. Faktanya, sekitar 25% penduduk Sumatera adalah keturunan dari transmigran Jawa.

Seperti yang dilakukan pemerintah Indonesia yang mendorong program transmigrasi para pemukim dari provinsi berpenduduk padat yang kebanyakan dari Pulau Jawa ke provinsi berpenduduk jarang.

Ini telah merusak demografi banyak provinsi yang mengubah penduduk asli menjadi minoritas di rumah mereka sendiri.

Baca Juga: Berpusat di Pacitan Jawa Timur, Beberapa Wilayah di Indonesai Juga Rasakan Gempa

Tidak dari satupun pertanyaan di atas, alasan pulau Jawa memiliki populasi yang

sangat padat adalah hanya karena Jawa menghasilkan 75% beras Indonesia.

Dari data tersebut, dapat dilihat bahwa wilayah dengan produksi beras yang tinggi berbanding lurus dengan kepadatan penduduk.

Baca Juga: Kalender Jawa Bulan Januari 2023 Lengkap Masehi, Weton dan Wuku

Tapi kenapa Pulau Jawa begitu subur? Alasan paling umum yang dikatakan orang adalah karena adanya gunung berapi yang menghasilkan tanah vulkanik yang sangat subur.

Peta lokasi penduduk dapat Anda lihat di Google Maps yang kebanyakan bertempat tinggal jauh dari kawasan gunung berapi.

Tetapi jika gunung berapi membuat Jawa begitu subur, mengapa daerah tetangga memiliki berton-ton gunung berapi tetapi kepadatan letusannya lebih sedikit? Khususnya pulau Sumatera.

Baca Juga: 4 Rekomendasi Theme Park di Jawa Tengah dan Yogyakarta Untuk Liburan Bersama Keluarga

Tanah Jawa begitu subur dibanding tanah di pulau tetangganya. Tanah di Sumatera atau Kalimantan yang merupakan pulau besar di utara Pulau jawa sebagian besar tidak subur. Mengapa?

Jawaban dari hal tersebut yaitu meski lebih kecil dari Sumatera, Jawa memiliki lebih banyak gunung berapi aktif yang kemudian gunung berapi ini memuntahkan abu.

Abu tersebut merupakan pupuk yang sangat baik untuk tanah untuk ditanami segala jenis tumbuhan yang hidup di pulau Jawa termasuk tanaman padi.

Baca Juga: Berlangsung Ketat! PSIW Wonosobo Gagal Lolos ke Final Liga 3 Jawa Tengah setelah Kalah dari Persip Pekalongan

Lempeng Indo-Australia yang berada di bawah Indonesia telah menciptakan gunung berapi di Jawa dan juga rantai pegunungan di Sumatera.

Sumatera dan Kalimantan berada di garis khatulistiwa, yang berarti begitu banyak panas dan hujan sehingga tanah baru tidak dapat terbentuk yang menyebabkan tanaman baru memakan tanaman mati, dan hujan menghilangkan nutrisi dari tanah.

Pencucian tanah oleh keadaan alam ini telah terjadi selama jutaan tahun sejak pulau-pulau ini terbentuk.

Baca Juga: Kalahkan PSIR Rembang melalui Adu Penalti, PSIW Wonosobo Melaju ke Semifinal Liga 3 Jawa Tengah

Pegunungan Kalimantan misalnya terbentuk ratusan juta tahun lalu.

Sebagian besar wilayah permukaan Sumatera sangat datar, mendekati permukaan laut, sehingga tergenang air dan tidak subur.

Daratan Sumatera bisa dibilang sangat datar sehingga beberapa puluh ribu tahun yang lalu saat laut lebih rendah dari pulau Sumatera, Indonesia adalah satu daratan.

Baca Juga: Intip Kemeriahan PKH Jateng Fest V, Diisi Denny Caknan Jadi Ajang Kumpul SDM PKH Se Jawa Tengah

Kesimpulannya, mengapa Jawa jauh lebih padat daripada daerah tetangga lainnya?

Jawabannya adalah karena tanah vulkanik yang super subur, abu vulkanik yang menambah kesuburannya, hujan dan panas yang cenderung stabil, dan karena daerah lain tidak memiliki kepadatan gunung berapi aktif.***

 

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: Twitter @tomaspueyo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x