Gempa terjadi di saat sebagian besar orang masih tidur, akibatnya banyak yang tidak sempat menyelamatkan diri ketika bangunan yang mereka diami mulai roboh.
"Gempa terjadi sebelum fajar, ketika kebanyakan orang berada di tempat tidur, tertidur," terang Alistair Bunkall, koresponen News Sky dari lokasi.
"Faktor itu kemungkinan akan menambah jumlah korban tewas yang meningkat pesat, seperti halnya gempa susulan yang parah,” tambahnya.
Baca Juga: UPDATE Gempa Turki: Tim Penyelamat Kewalahan, Korban Diperkirakan Lebih dari 5.000 Jiwa
Perang Saudara di Suriah
Konflik yang terjadi di Suriah menjadi salah satu faktor yang menyebabkan sulitnya proses evakuasi korban tertimpa reruntuhan.
Sebagian besar kerusakan yang disebabkan oleh gempa terjadi di Suriah Utara, sebuah negara yang telah dilanda perang saudara.
Struktur bangunan di wilayah tersebut disebut sudah tidak kokoh akibat pertempuran yang terjadi selama bertahun-tahun.
“Banyak dari mereka telah rusak secara struktural dari pertempuran bertahun-tahun, jadi itu berarti mereka akan sangat lemah,” ungkap Alistair Bunkall.
Baca Juga: Tiga WNI Terluka Akibat Gempa Magnitudo 7,8 di Turki