Network
KABAR WONOSOBO - Konvoi pertama bantuan kemanusiaan untuk korban gempa Senin telah menyeberang ke Suriah barat laut, ketika jumlah korban tewas di Turki dan Suriah meningkat menjadi lebih dari 17.100 dan harapan untuk menemukan korban selamat di bawah puing-puing dalam cuaca yang membekukan semakin memudar.
Enam truk melewati perbatasan Bab al-Hawa dari Turki membawa tenda dan produk kebersihan, saat Turki mengatakan sedang bekerja untuk membuka dua penyeberangan perbatasan lagi dengan Suriah untuk memungkinkan lebih banyak bantuan kemanusiaan masuk ke negara itu.
Masuknya bantuan ke daerah-daerah yang dikuasai pemberontak di Suriah datang ketika Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperingatkan bahwa tanpa bantuan cepat, puluhan ribu orang yang tinggal di tempat terbuka dapat terancam oleh kondisi yang keras, dan dengan kemungkinan jumlah korban tewas. untuk naik secara signifikan lebih tinggi.
Robert Holden, manajer tanggap insiden WHO, mengatakan di Jenewa bahwa banyak orang bertahan hidup "di tempat terbuka dalam kondisi yang memburuk dan mengerikan", dengan pasokan air, bahan bakar, dan listrik sangat terganggu.
“Kami berada dalam bahaya nyata melihat bencana sekunder yang dapat membahayakan lebih banyak orang daripada bencana awal jika kami tidak bergerak dengan kecepatan dan intensitas yang sama seperti yang kami lakukan di sisi pencarian dan penyelamatan,” katanya dikutip dari The Guardian.
“Orang membutuhkan elemen dasar untuk bertahan hidup di periode berikutnya," lanjutnya.
Hanya satu penyeberangan perbatasan, di provinsi Hatay selatan Turki, terbuka untuk mengangkut bantuan penyelamat jiwa ke wilayah yang dikuasai pemberontak di Suriah di bawah otorisasi dewan keamanan PBB.
Baca Juga: Jangan Salah Pilih! Ini Dia Perbedaan Body Cream dan Body Lotion
