Lukisan Tertua di Dunia Berumur 45 Ribu Tahun Ternyata Ditemukan di Sulawesi Selatan

8 Februari 2022, 17:00 WIB
Lukisan babi kutil di Maros, Sulawesi Selatan yang berumur 45 ribu tahun /historyyoinformation.com

 

KABAR WONOSOBO – Sebuah temuan arkeologis ditemukan di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan.

Temuan arkeologis tersebut merupakan sebuah lukisan gua yang disebut sebagai tertua di dunia.

Lukisan itu ditemukan di gua yang berlokasi di Leang Tedonge, yang terletak di sebuah daerah perbukitan terpencil di Sulawesi Selatan

 Baca Juga: 3 Suku Tertua di Indonesia, Ada yang Lebih Tua dari Suku Inca yang Merupakan Suku Pertama di Amerika

Lukisan yang ditemukan di dalam sebuah gua gamping tersebut merupakan lukisan berupa babi liar.

Dilukis dengan pigmen berwarna ochre merah tua dari tanah liat, gambar tersebut diperkirakan merupakan spesies babi kutil Sulawesi.

Digambar dengan ukuran yang sebenarnya, lukisan tersebut diperkirakan berumur 45 ribu tahun.

 Baca Juga: 3 Negara Tertua yang Pertama Kali Muncul di Dunia, Lebih Dulu Mesir atau China?

Penemuan itu pun membuktikan adanya pemukiman manusia di Leang Tedonge pada zaman dahulu.

Lukisan bergambar babi tersebut memiliki panjang 136 cm dan lebar 54 cm yang dengan tonjolan mirip tanduk di wajahnya.

Berdasarkan tonjolan tersebut, babi liar itu diperkirakan ciri dari kelompok jantan dari spesiesnya.

 Baca Juga: Bukan Dinosaurus, Ternyata Inilah Binatang Tertua yang Ditemukan Milyaran Tahun Lalu

Ada dua cetakan tangan di atas kaki belakang babi dan tampak berhadapan dengan dua babi lain yang gambarnya sudah tinggal sebagian.

Babi itu tampaknya tengah mengamati perkelahian atau interaksi sosial antara dua babi kutil lainnya.

Manusia telah berburu babi kutil Sulawesi selama puluhan ribu tahun, dan mereka adalah ciri utama dari karya seni prasejarah di kawasan itu, khususnya selama zaman es.

 Baca Juga: Alat Musik Tertua di Dunia Berusia Ratusan Ribu Tahun, Ada yang Digunakan untuk Pengusiran Roh Jahat

Para ahli mempercayai bahwa karya seni itu dibuat oleh Homo sapiens, yang sekarang punah seperti Denisovan.

Hal unik lainnya yang ditemukan yakni, meski dekat dengan pusat kota besar, tidak ada jalan menuju gua terpencil tersebut.

Di lembah daerah gua itu berada hanya dihuni oleh komunitas kecil petani Bugis lokal yang hidup terisolasi.

 Baca Juga: 7 Fakta Tentang Unik Tentang Turki, dari Lotre Hingga Mall Tertua di Dunia

Hidup mereka pun hanya tergantung dari hasil kualitas anggur palem yang mereka budidaya.

Lembah terpencil itu merupakan lingkungan yang masih asli dan memiliki keindahan alam yang luar biasa.

Tempat itu pun hanya dapat diakses selama musim kemarau karena wilayah tersebut akan tergenang banjir selama musim hujan.***

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: Youtube Baldtwins

Tags

Terkini

Terpopuler