KABAR WONOSOBO― Google Doodle rayakan ulang tahun ke-105 seorang tokoh jurnalis perempuan terkemuka Indonesia, Siti Latifah Herawati Diah.
Siti Latifah Herawati Diah lahir di Tanjung Pandan, Kepulauan Bangka Belitung pada 3 April 1917 lalu.
Menghabiskan pendidikan jurnalistik di Barnard College New York, Siti Latifah Herawati Diah kembali ke Indonesia selang sebelum negeri ini merdeka, 1942.
Siti Latifah Herawati Diah menikah dengan sesama jurnalis, Burhanuddin Mohammad “BM” Diah.
Baca Juga: Makna Google Doodle Peringatan Hari Perempuan Sedunia dan Sejarah International Women's Day
Siti Latifah Herawati Diah meninggal pada tahun 2016 lalu di usia 99 tahun dan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata.
Tepat di samping makam sang suami, Burhanuddin Mohammad Diah.
Pernikahan dengan BM Diah dimanfaatkan Siti Latifah Herawati Diah untuk melindungi monumen bersejarah Indonesia.
Beliau juga merupakan tokoh yang memimpin deklarasi bahwa Candi Borobudur sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO.
Siti Latifah Herawati Diah menghabiskan pendidikan jurnalistik di New York, tepatnya di Barnard College.
Baca Juga: Instagram Hapus Boomerang dan Hyperlapse dari App Store dan Google Play
Kembali ke Indonesia di tahun 1942, Siti Latifah Herawati Diah menjadi reporter untuk jaringan berita United Press International (UPI).
“Hari ini Doodle merayakan ulang tahun ke-105 tahun dari Siti Latifah Herawati Diah, seorang tokoh jurnalis di Indonesia,” tulis Google.
Pada tahun 1955, Siti Latifah Herawati Diah merupakan co-founder dari The Indonesian Observer.
The Indonesian Observer merupakan korab berbahasa Inggris pertama di Indonesia.
The Indonesian Observer berfokus pada aspirasi dan kesulitan Indonesia sebagai negara yang baru merdeka ke audiensi global.
Baca Juga: 4 Titik Lokasi Berikut Keberadaannya Disembunyikan Oleh Google Maps, Apa Alasannya?
“Herawati juga merupakan advokat kuat untuk hal-hal perempuan,” tulis Google Doodle.
Siti Latifah Herawati Diah sendiri bukan hanya seorang jurnalis perempuan terkemuka dari Indonesia.
Tokoh yang telah berpulang tahun 2016 lalu tersebut juga merupakan seorang advokat atau tokoh pejuang hak-hak perempuan di Indonesia.
Siti Latifah Herawati Diah merupakan pemilih beberapa organisasi perempuan, termasuk Women’s Voice Empowerment Movement atau Gerakan Pemberdayaan Suara Perempuan.***