UPDATE Bocah Dipaksa Setubuhi Kucing di Tasikmalaya, Begini Kondisi Fisik dan Kejiwaannya Sebelum Meninggal

24 Juli 2022, 10:57 WIB
Bocah SD asal Tasikmalaya meninggal dunia usai jadi korban bullying temannya /mohamed_hassan dan OpenClipart/Pixabay dan Vectors

KABAR WONOSOBO - Meninggalnya seorang siswa Sekolah Dasar (SD) di Tasikmalaya karena depresi masih membekas di benak sebagian besar masyarakat Indonesia.

Depresi yang melanda FH (11), warga Singaparna, Tasikmalaya, Jawa Barat tersebut diduga akibat aksi bullying atau perundungan yang dilakukan teman sepermainannya.

FH diketahui dipaksa untuk menyetubuhi kucing sembari direkam.

Baca Juga: Miris! Dipaksa Bersetubuh dengan Kucing, Seorang Anak SD di Tasikmalaya Depresi sampai Meninggal Dunia

Lebih parahnya video tak senonoh itu diunggah di media sosial dan sempat beredar luas di Internet.

Tak hanya itu, menurut pengakuan orang tuanya, FH juga kerap mendapatkan kekerasan, mulai verbal hingga fisik dari teman sebayanya.

Akibat tindakan perundungan yang bertubi-tubi tersebut, FH dikabarkan mengalami trauma yang menyebabkan kondisi kesehatan jiwa dan raganya menurun drastis.

Baca Juga: Bocah 13 Tahun Kendarai Truk, Alami Kecelakaan hingga Tewaskan 9 Orang

Karena kondisinya yang semakin memburuk, PH sempat dibawa ke RS Singaparna Medika Citrautama (SMC) untuk mendapatkan perawatan intensif.

Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan RS SMC, dr Adi Widodo mengatakan, orang tua korban membawa FH ke rumah sakit Sabtu, 16 Juli 2022, sekitar pukul 19.00 WIB lantaran sang anak mengalami demam serta tidak sadarkan diri.

"Dari keterangan orang tuanya saat membawa pasien, anaknya itu satu hari sebelum dibawa ke sini sudah tidak sadarkan diri," tutur dr Adi Widodo, dikutip Kabar Wonosobo dari pikiran-rakyat.com, Kamis 21 Juli 2022.

Baca Juga: Bocah Berusia 16 Tahun Ditangkap, Sekelompok Pemuda di Prancis Bakar Belasan Mobil Sebagai Wujud Protes

Keluarga korban juga menuturkan bahwa sang anak sudah sudah sakit selama satu minggu di rumahnya dengan kondisi demam dan lemah.

Bahkan kondisi kesehatan korban kian diperparah dengan tidak bisanya makanan dan minuman masuk ke dalam tubuh FH.

Naas, nyawa korban tak tertolong.

Baca Juga: Seorang Bocah Berumur 9 Tahun di Banjarnegara Dibacok Hingga Tewas, Pelaku Hanya Ingin Smartphonenya

Berdasarkan hasil pemeriksaan pihak medis, diagnosis menyebutkan bahwa penyebab meninggalnya FH adalah adanya komplikasi tifoid yang menyerang otak.

Sedangkan terkait gangguan kejiwaan, pihak medis belum bisa memastikan karena hal tersebut harus ditanyakan secara langsung kepada korban oleh ahli kejiwaan.

Sayang korban datang ke fasilitas kesehatan dalam kondisi tidak sadar hingga akhir hayatnya.

Baca Juga: Polisi Selidiki Kasus Bocah Bunuh Diri di Kabupaten Dairi

Menurut dr Adi, Suatu penyakit bisa datang dari gangguan kejiwaan, faktor internal maupun eksternal.

Penyakit tifoid seperti yang melanda FH juga dapat menyebabkan gangguan hingga hilangnya kesadaran.

"Apabila terjadi gangguan kejiwaan otomatis akan menurunkan daya tahan tubuh seseorang. Ditambah tidak masuknya makanan maka akan bertambah penyakit yang masuk," jelas dr Adi.***

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: Pikiran Rakyat

Tags

Terkini

Terpopuler