Tim Asistensi Menko Perekonomian Sebut Kenaikan BBM Sudah Dikondisikan Jokowi

4 September 2022, 14:34 WIB
Ilustrasi, Tim Asistensi Menko Perekonomian,sebut kenaikan BBM yang memang sudah dikondisikan Presiden Jokowi. /ANTARA FOTO/Galih Pradipta/wsj

KABAR WONOSOBO - Tim Asistensi Menko Perekonomian, Raden Pardede, bicara mengenai kenaikan bahan bakar minyak (BBM) yang disebutnya dimulai dari pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dia menyatakan kenaikan BBM ini melihat situasi dunia yang makin tak menentu seperti ini, terutama naik turunnya harga minyak dipicu perang Rusia dan Ukraina.

Menurutnya kenaikan BBM ini sebenarnya sudah dikondisikan dari pernyataan yang diberikan Jokowi, para Menteri, dan juga pernyataan Menteri Sri Mulyani.

Baca Juga: Ngeri! Ahli Ungkap Ada Bahaya Serius Soal Foto Jennie BLACKPINK dan Taehyung V BTS yang Diduga Diretas

"Itu adalah suatu pengkondisian, itu yang pertama. Kedua adalah, desain daripada bantuan sosial itu juga adalah bagian dari itu semua," katanya, dalam acara Indonesia Business Forum.

"Makanya kita tahu bahwa dampak dari kenaikan BBM ini adalah kepada kelompok yang paling rentan, dan itu kita hitung," sambung dia.

Sebab itu, dia melanjutkan, jika melihat kelompok yang paling rentan yaitu di angka 20,65 juta, biasanya mereka mendapatkan PKH atau Program Keluarga Harapan.

Baca Juga: Dandim Ajak Pencak Silat Cipta Sejati Bersama-Sama Jaga Wonosobo

"20,6 juta penerima manfaat kemudian 16 juta lagi adalah menerima BSU untuk yang gajinya di bawah UMR 3,5 juta," ujarnya, dikutip Kabar Wonosobo dari YouTube tvOneNews.

Sehingga jika dikumpulkan maka yang mendapatkan manfaat dari negara sudah 36,6 juta, ditambah pemerintah memberikan kesempata untuk Pemerintah Daerah atau Pemda.

Dia mengatakan Dana Alokasi Umum (DAU) diberikan untuk Pemda dan juga Dana Bagi Hasil (DBH) sekitar dua persen yang ditransfer dari pusat.

Baca Juga: Cek Ramalan Zodiak Aries, Taurus, dan Gemini pada 5 September 2022: Kembangkan Pribadimu

"Itu mereka boleh berikan kepada para pengemudi ojol, ojek, angkot, nelayan, dll, yang dilihat sangat membutuhkan," tutur dia.

"Itu adalah bagian daripada signal-signal itu, tadi banyak yang mempertanyakan situasinya seperti apa dari sisi kemampuan," pungkasnya.***

Editor: Aliyah Bajrie

Sumber: YouTube tvOneNews

Tags

Terkini

Terpopuler