Karyawan di Jakarta WFH, hingga Lakukan Rekayasa Cuaca dengan Tehnik TMC untuk Hindari Cuaca Ekstrem

28 Desember 2022, 17:08 WIB
TNI AU menerbangkan dua pesawat guna melakukan rekayasa cuaca di Jakarta antisipasi cuaca ekstrem. /Dok Dispen AU/

KABAR WONOSOBO - Jakarta menerapkan Work From Home (WFH) saat terjadi bencana di DKI Jakarta, sesuai perkiraan cuaca ekstrem yang dilaporkan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang akan terjadi pada hari libur akhir tahun 2022 hingga awal bulan 2023.

BMKG menghimbau agar warga disekitar jabodetabek selalu waspada akan bencana banjir, curah hujan tinggi dan petir, tanah longsor dan lainnya (Hidrometeorologi).

Menanggapi tersebut Pejabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menghimbau agar pengelola perkantoran di Ibu Kota Jakarta untuk menerapkan WFH ketika bencana terjadi.

Heru menjelaskan untuk karyawan kantor yang diberlakukan WFH adalah Ketika wilayah kantor tersebut mengalami bencana, maka karyawan dihimbau untuk melakukan WFH.

Baca Juga: Babinsa Watumalang Bersama Masyarakat Perbaiki Jembatan Longsor

“Itu parsial kita imbau. Kalau tadi ada bencana puting beliung bisa melalui PPID (Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi) menjelaskan dan mengkondisikan masing-masing karyawan swasta untuk bisa WFH”tutur Heru Budi Hartanto dilansir dari Antara News.com.

Pihak Heru juga berdiskusi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Ia juga menjelaskan WFH diterapkan kepada karyawan perkantoran untuk menghindari potensi kerugian yang diakibatkan pada saat terjadi bencana.

“Hal itu untuk menghindari kemacetan, bencana, pemborosan dan lainnya,” ujar Heru dilansir dari AntaraNews.com.

Heru mengungkapkan pihaknya juga sudah melakukan koordinasi dengan BMKG terkait dengan penanggulangan bencana yang akan terjadi pada libur akhir tahun 2022, seperti pemetaan ulang wilayah yang berpotensi terjadi bencana pada saat cuaca ekstrem.

Baca Juga: Rekomendasi Wisata Kebun Teh Tambi Wonosobo Untuk Penyuka Foto Estetik

“Tadi, Kepala BMKG menyampaikan adanya pencegahan. Maka beliau menyarankan untuk belajar dari kota-kota lain karena banyak bencana dan menimbulkan kerugian yang cukup besar,” tuturnya.

Selain itu heru berencana melakukan modifikasi cuaca dengan penyemaian garam di awan untuk memperkecil curah hujan ekstrem.

Pihaknya juga menambahkan, untuk teknis modifikasi cuaca dengan cara penyemaian garam ke atas awan pihaknya akan menggandeng TNI AU dan juga Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN).

“Nanti Pak Isnawa Adji berkoordinasi dengan BRIN, TNI AU, siang ini untuk bisa mengantisipasi mulai 28 Desember 2022 dan seterusnya. Mungkin kita pecah dengan konsep TMC (Teknologi Modifikasi Cuaca),” kata Heru.

Baca Juga: Lirik Makna Lagu 'Scott Street' Phoebe Bridgers Lengkap Terjemahannya

Selain Teknik penyemaian garam, cara untuk mencegah cuaca ekstrem yang kedua bisa dengan cara membuat premat awan hujan untuk mencegah awan hujan masuk ke daerah DKI Jakarta.

Pihaknya telah berkoordinasi dengan Wings Udara 1 Squadron 2 TNI AU, BRIN dan BNPB di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.

Hasil dari koordinasi tersebut TNI AU menyiapkan beberapa jenis pesawat seperti CN-212 yang mampu membawa 800 kilogram bahan semaian garam, kedua pesawat Jenis Cassa yang mampu mebawa 2,4 ton bahan semaian garam dan ketiga pesawat jenis Hercules yang dapat memuat 5 ton bahan semaian.***

Editor: Aliyah Bajrie

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler