Network
KABAR WONOSOBO― Kabar duka datang dari dunia seni Indonesia atas berpulangnya penulis Lupus, Hilman Hariwijaya.
Dilansir oleh Kabar Wonosobo melalui akun Instagram @nessa.sadin, Hilman Hariwijaya meninggal dunia pada Rabu, 9 Maret 2022 pukul 08.02 WIB.
“Innalillahi wainnaillahi rojiun. Telah berpulang Hilman Hariwijaya
Rabu, 9 Maret 2022 pukul 08.02wib,” tulis Nessa Sadin melalui unggahan Instagram di hari yang sama.
”Mohon dibukakan pintu maaf sebesar-besarnya untuk almarhum,” sambungnya.
Baca Juga: Ulasan Buku Save The Cat Jessica Brody yang Jadi Panduan Terakhir Penulis sebelum Menulis Novel
Hilman Hariwijaya dikenal luas sebagai penulis novel Lupus dan Olga yang naik daun tahun 90-an lalu.
Lupus menceritakan trio Lupus, Boim, dan Gusur dengan kehidupan masa remaja mereka.
Sedangkan Olga merupakan novel serial lain karya Hilman Hariwijaya dengan tema kisah remaja bernama Olga.
Hilman Hariwijaya merupakan penulis berkebangsaan Indonesia yang lahir pada 25 Agustus 1964.
Hilman Hariwijaya dikenal setelah menulis beberapa serial novel remaja seperti Lupus, Olga, Lulu, Vladd, dan sebagainya.
Namanya juga tercantum sebagai penulis naskah skenario untuk film dan sinetron Indonesia.
Beberapa sinetron populer yang ditulis Hilman Hariwijaya dan berhasil dikenal luas yaitu seperti Dari Jendela SMP dan Cinta Fitri.
Hilman Hariwijaya meninggal pada 9 Maret 2022 setelah berjuang melawan sakit.
Meninggalnya Hilman Hariwijaya menjadi kabar duka lain dari dunia seni Indonesia.
Para penggemar turut mengenang Hilman Hariwijaya hingga membuat kata kunci “Lupus” menjadi trending topik di Twitter.
Lupus sendiri memang tak lepas dari sosok Hilman Hariwijaya mengingat popularitasnya yang melejit tahun 90-an lalu.
Baca Juga: Tidak Hanya Season 2, Penulis 'Squid Game' Isyaratkan hingga Season 3
Lupus merupakan salah satu karakter fiksi ikonik dengan penampilan rambut berjambul, menyukai Duran Duran, serta permen karet.
Hilman Hariwijaya membangun Lupus sebagai salah satu ikon remaja pada masanya dulu.
Bersama dengan dua sahabatnya, Boim dan Gusur, Lupus menjadi idola remaja era 90-an melalui cerita penuh tawa.
Diawali dengan Lupus, Hilman Hariwijaya membuka jalan lebar baginya untuk dikenal sebagai salah satu legenda seni Indonesia.***
