Curah Hujan Tinggi, Warga Indonesia Diminta Waspada Pada Fenomena La Nina Triple-Dip, Apa Itu?

- 16 Oktober 2022, 20:02 WIB
Ilustrasi La Nina Triple Dip yang melanda Indonesia
Ilustrasi La Nina Triple Dip yang melanda Indonesia /Dok. PMJ News

KABAR WONOSOBO - Belakangan ini beberapa daerah di Indonesia diterpa curah hujan yang cukup tinggi.

Menyoal intensitas hujan yang cukup tinggi tersebut, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati meminta warga Indonesia untuk waspada terhadap fenomena La Nina Triple-Dip.

Bahkan Kepala BMKG tersebut memprediksi bahwa La Nina Triple-Dip itu akan berlangsung hingga tahun depan.

Baca Juga: BMKG Minta Masyarakat Waspadai Dampak Bencana Hidrometeorologi La Nina

La Nina Triple-Dip telah menjadi fenomena alam yang unik, tetapi menjadi ancaman bagi banyak negara di dunia.

La Nina Triple-Dip telah berlangsung sejak 2020 lalu hingga mencapai waktu tiga tahun, yang bisa muncul karena pola cuaca dan iklim di suatu negara.

Akibat berlangsungnya La Nina Triple-Dip, Indonesia akan memunculkan musim hujan lebih awal di sebagian wilayah Indonesia.

Baca Juga: Lihat Langit Selatan! Fenomena Hujan Meteor Terjadi Malam Ini

Adapun penjelasan Dwikorita soal La Nina Triple-Dip disampaikan dalam acara Mini Symposium 17th Annual BMKG – NOAA Partnership Workshop yang dilaksanakan secara virtual pada Jumat, 14 Oktober 2022.

Dwikorita, lantas memperingatkan bahwa musim hujan yang lebih awal bisa berdampak pada aktifnya ancaman bencana hidrometeorologi, seperti banjir bandang hingga tanah longsor.

"Triple Dip La Nina adalah fenomena unik. Masyarakat dan pemerintah pusat hingga daerah perlu mewaspadai terjadinya bencana hidrometeorologi basah seperti banjir bandang, angin kencang, tanah longsor, dan lain sebagainya," ucap Dwikorita Karnawati menerangkan penjelasan.

Baca Juga: Jakarta Banjir, 92 RT Terendam Luapan Sungai Usai Diguyur Hujan Deras

Kemudian berikutnya, musim hujan harus menimbulkan sikap waspada pada kehadiran penyakit musiman.

"Yang perlu juga diwaspadai adalah penyakit yang biasa muncul di musim hujan, mulai dari diare, demam berdarah, Leptospirosis, Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), penyakit kulit, dan lain sebagainya. Semua harus bersiap," ucapnya lagi.

Untuk diketahui, La Nina, tanpa Triple-Dip, merupakan fenomena yang terjadi di Samudera Pasifik, saat suhu permukaan laut menjadi sangat dingin.

Baca Juga: Hujan Disertai Angin Kencang di Selokromo, Leksono, Wonosobo Robohkan Rumah dan Jebol Tembok Warga

Namun, dinginnya Samudra Pasifik justru membuat perairan Indonesia memiliki SML yang hangat.

Akhirnya, awan-awan di atas langit Indonesia akan meningkatkan curah hujan.

Sementara itu, fenomena La Nina Triple-Dip ternyata pernah terjadi di Indonesia pada tahun-tahun 1973-1975 dan 1998-2001.***

Artikel ini juga tayang di Pikiran Rakyat dengan judul BMKG Soroti Fenomena La Nina Triple-Dip di Indonesia: Tiap Daerah Perlu Waspada

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah