KABAR WONOSOBO – Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mencatat kenaikan angka masyarakat miskin di tahun 2023 sebanyak 10 persen.
Hasil itu berdasarkan dari pendataan dan verifikasi yang dilakukan oleh Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Dinsosnakertrans) Yogyakarta pada tahun 2022.
Dari hasil itulah diketahui bahwa adanya kenaikan tingkat kemiskinan yang terjadi di Kota Gudeg ini.
Baca Juga: Akun Facebook dan Instagram Donald Trump Diaktifkan Usai Dua Tahun Ditangguhkan
"Pendataan warga miskin terakhir kali dilakukan pada 2020 dan tidak dilakukan pada 2021 karena masih pandemi. Jika dibanding 2020, data hasil pendataan 2022 memang mengalami kenaikan," kata Kepala Bidang Perlindungan dan Jaminan Sosial Dinsosnakertrans Yogyakarta, Supriyanto seperti dikutip oleh Kabar Wonosobo melalui laman Pikiran Rakyat.
Berdasarkan dari hasil pendataan dan verifikasi yang dilakukan oleh Dinsosnakertrans Yogyakarta, diketahui bahwa terdapat 17.451 kepala keluarga yang masuk dalam kelompok keluarga miskin.
Baca Juga: Red Velvet Resmi Menjadi Million Seller dengan Album The ReVe Festival 2022 Birthday
Jumlah tersebut mengalami peningkatan sebanyak 1.641 KK dari tahun 2020 yaitu dari 15.810 KK menjadi 17.451 KK.
Dalam kasus tersebut, Pemerintah Kota Yogyakarta membagi menjadi 3 pengelompokan data keluarga miskin atau biasa disebut dengan Keluarga Sasaran Jaminan Perlindungan Sosial (KSJPS).