Pupuk Indonesia Akan Bangun Pabrik Pusri IIIB, Upaya Jaga Ketersediaan Pupuk Nasional

- 13 Oktober 2023, 20:33 WIB
Penandatanganan Perjanjian Kredit Pendanaan dan Engineering Procurement Construction (EPC) Proyek Pusri-IIIB di Jakarta, Jumat, 13 Oktober 2023.
Penandatanganan Perjanjian Kredit Pendanaan dan Engineering Procurement Construction (EPC) Proyek Pusri-IIIB di Jakarta, Jumat, 13 Oktober 2023. /Pupuk Indonesia


KABAR WONOSOBO – Untuk meningkatkan daya saing dan menjaga ketersediaan pupuk nasional, PT Pupuk Indonesia (Persero) segera membangun pabrik pupuk Pusri-IIIB. Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, menjelaskan hal itu usai melakukan Penandatanganan Perjanjian Kredit Pendanaan dan Engineering Procurement Construction (EPC) Proyek Pusri-IIIB di Jakarta, Jumat, 13 Oktober 2023.

Penandatanganan dilakukan oleh Direktur Utama Pusri, Tri Wahyudi Saleh, disaksikan oleh Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo dan Direktur Utama PT Pupuk Indonesia (Persero), Rahmad Pribadi. Dari Pihak Bank diwakili oleh Direktur Enterprise & Commercial Banking BNI Sis Apik Wijayanto dan Direktur Corporate Banking Bank Mandiri, Susana Indah K. Indriati.

Dalam sambutannya, Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menyambut baik Pembangunan pabrik Pusri III-B yang menggunakan teknologi rendah energi sehingga memberikan efisiensi dan ramah lingkungan.

Baca Juga: Pupuk Indonesia Berupaya Tingkatkan Pelayanan untuk Petani lewat Digitalisasi i-Pubers

“Pabrik Pusri III-B ini dibangun dengan teknologi low energy dan menggantikan pabrik yang sudah kurang efisien dalam penggunaan energinya. Pabrik Pusri III-B diharapkan dapat menurunkan konsumsi bahan baku yaitu gas sebesar 13 MMBTU per ton atau penghematan setara Rp 1,1 triliun per tahun dari biaya gas,” Tiko.

Tiko menjelaskan bahwa teknologi low energi pabrik Pusri III-B dapat meningkatkan Competitiveness produk Pupuk Indonesia Grup dan tata kelola industri pupuk nasional sehingga berdampak positif pada kinerja perusahaan dan menjadi modal menuju go global. Meski begitu, Tiko meminta pembangunan pabrik Pusri III-B dilaksanakan sesuai target.

“Proyek Pusri III-B yang dalam waktu dekat akan dibangun di Palembang, Sumatera Selatan. Kalau tanda tangannya di depan saya nanti jangan cost overrun dan jangan ada delay, karena tanda tangannya di depan saya, dari efisiensi energi tersebut diharapkan dapat menjadi value creation, di mana Pupuk Indonesia dapat meningkatkan competitiveness product dan tata kelola industri pupuk, sehingga mempengaruhi kinerja perusahaan menjadi lebih baik untuk menjadi salah satu global player di chemical dan vertilizer industry,” tambahnya.

Baca Juga: Hadiah Rp210 Juta Menanti Para Jurnalis di Pupuk Indonesia Media Award (PIMA) 2023

Pupuk Indonesia memiliki komitmen kuat dalam mendukung ketersediaan pupuk dan ketahanan pangan nasional. Pabrik yang berlokasi di Palembang ini akan dioperasikan oleh salah satu anak usaha Pupuk Indonesia, yaitu PT Pusri Palembang.

Selain itu, penggunaan teknologi baru akan diterapkan dan diharapkan dapat meningkatkan efisiensi konsumsi bahan baku dan energi. Sehingga menjamin daya saing produk dan keandalan produksi pupuk.

“Salah satu upaya Perusahaan meningkatkan efisiensi adalah melalui revitalisasi pabrik pupuk untuk menurunkan konsumsi bahan baku dan konsumsi energi dengan menggantikan pabrik yang sudah tua dengan pabrik baru yang lebih hemat energi dan ramah lingkungan. Pusri IIIB dibangun dengan tujuan untuk menggantikan pabrik Pusri-III dan Pusri-IV yang sudah cukup tua usianya,” demikian ungkap Rahmad.

Pabrik Pusri IIIB nantinya akan mampu mengurangi emisi hingga 300 ribu ton CO2 per tahun. Pabrik Pusri-IIIB memiliki kapasitas produksi amonia 445.500 ton per tahun dan pupuk urea 907.500 ton per tahun.

Baca Juga: Peringati Hari Tani Nasional 2023, Program Makmur Pupuk Indonesia Ajak Petani Tingkatkan Produktivitas

Dari sisi penggunaan energi, Pabrik Pusri-IIIB menggunakan teknologi low energy dengan rasio konsumsi energi untuk produksi urea sebesar 22 MMBTU/ton dan amonia 32,89 MMBTU/ton.

“Saat ini Pupuk Indonesia menempati peringkat 6 (enam) perusahaan pupuk di dunia. Dengan meningkatnya efisiensi, kami tentunya berharap bisa menghasilkan kinerja yang lebih baik lagi, termasuk bersaing di pasar regional dan internasional,” kata Rahmad.

Estimasi nilai investasi proyek Pusri-IIIB sendiri adalah sebesar Rp10,5 triliun (termasuk owner cost) dengan masa konstruksi sekitar 40 bulan.

Halaman:

Editor: Erwin Abdillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x