Peringati Hari Tani Nasional 2023, Program Makmur Pupuk Indonesia Ajak Petani Tingkatkan Produktivitas

- 25 September 2023, 00:27 WIB
PT Pupuk Indonesia (Persero) mengajak petani ikuti program Makmu, di momen Hari Tani Nasional, Minggu 24 september 2023
PT Pupuk Indonesia (Persero) mengajak petani ikuti program Makmu, di momen Hari Tani Nasional, Minggu 24 september 2023 /Pupuk Indonesia



KABAR WONOSOBO – Memperingati Hari Tani Nasional, Minggu 24 september 2023, PT Pupuk Indonesia (Persero) mengajak petani di seluruh negeri untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan hasil usaha tani melalui program Makmur.

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi menilai bahwa pertanian merupakan sektor strategis yang mendukung ketahanan pangan nasional. Namun pada tahun 2023 ini, pertanian tengah menghadapi kemarau panjang dan curah hujan rendah akibat dampak dari fenomena naiknya suhu permukaan air laut atau El Nino.

“Momen Hari Tani Nasional menjadi penyemangat bagi kami untuk terus membantu petani menghadapi berbagai tantangan pertanian agar produktivitas pertaniannya dapat terjaga, bahkan meningkat secara berkelanjutan,” ungkap Rahmad.

Dengan kondisi tersebut, salah satu upaya Pupuk Indonesia adalah dengan mendukung intensifikasi pertanian, yaitu dengan menyediakan pupuk subsidi sesuai alokasi, meningkatkan ketersediaan pupuk non-subsidi di berbagai daerah, memberikan rekomendasi pemupukan yang tepat, sehingga meningkatkan kualitas pengelolaan lahan melalui program Makmur.

Baca Juga: Pupuk Indonesia Grup Teken Kontrak Jual Beli Gas untuk Amankan Pasokan Bahan Baku Produksi
Untuk Makmur, program ini merupakan ekosistem yang menghubungkan petani dengan sejumlah perusahaan BUMN. Makmur bertujuan untuk meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani dari hasil usaha tani. Program ini diluncurkan oleh Menteri BUMN Erick Thohir pada tahun 2021.

Menurut Rahmad, petani yang bergabung dalam ekosistem Makmur akan mendapat banyak manfaat. Mulai dari bimbingan teknis dan budidaya, kepastian pasokan benih dan pupuk non subsidi, asuransi untuk melindungi dari ancaman gagal panen, kemudahan akses modal melalui perbankan, hingga jaminan pembelian hasil usaha tani dengan harga kompetitif.

“Sehingga pengawalannya sangat lengkap dari hulu hingga hilir pertanian. Karena Makmur adalah ekosistem pertanian berbasis mandiri dengan pupuk nonsubsidi,” tambah Rahmad.

Baca Juga: Jokowi Resmikan Pabrik Katalis Merah Putih Pupuk Indonesia, Dukung Hilirisasi dan Kurangi Impor

Hingga Agustus 2023, Pupuk Indonesia telah menjalankan program Makmur di atas lahan seluas 226.299 hektar atau 131 persen dari target 172.667 hektar. Begitu juga dengan peningkatan produktivitas, seperti padi dengan rata-rata meningkat 14 persen, jagung rata-rata meningkat 23 persen, tebu meningkat rata-rata 27 persen, kopi meningkat rata-rata 48 persen, dan sawit meningkat rata-rata 7 persen.

Program singkatan dari Mari Kita Majukan Usaha Rakyat ini banyak diminati oleh berbagai petani. Salah satunya adalah Mifta Huda, petani hortikultura komoditi kentang asal Dieng ini berharap program Makmur dapat menjawab berbagai kendala yang dihadapi oleh petani. Dia menyebut beberapa kendala yang dimaksud adalah pemenuhan kebutuhan pupuk hingga akses pasar. Menurut dia, produktivitas kentang di Indonesia belum maksimal dan masih kalah saing dengan produk impor.

“Kita sadar pendapatan kita itu fluktuatif, karena kita dihadapkan dengan produk-produk luar negeri seperti kentang impor. Kita berharap ada pembinaan untuk kentang dalam negeri sehingga bisa bersaing. Dengan program Makmur yang menggunakan pupuk nonsubsidi kita berharap benar-benar menjawab kendala yang selama ini kami hadapi, kami berharap program Makmur juga dapat digenjot ke berbagai pelosok negeri,” kata Huda.

Baca Juga: Program Makmur Pupuk Indonesia Targetkan Peningkatan Kualitas Buah, Diikuti Petani Durian Banyuwangi

Selain program Makmur, Pupuk Indonesia juga terus meningkatkan kualitas pelayanan kepada petani melalui pemanfaatan teknologi. Mulai dari digitalisasi distribusi dari produsen ke kios hingga menerapkan pertanian presisi, yaitu memberikan rekomendasi pemupukan secara tepat, baik melalui drone bahkan citra satelit.

Tak hanya itu, Pupuk Indonesia bersama Kementerian Pertanian juga terus meningkatkan tata kelola pupuk bersubsidi. Salah satunya melalui uji coba aplikasi i-Pubers di enam provinsi di Indonesia. Dengan aplikasi ini, petani menjadi lebih mudah menebus pupuk di kios, karena cukup menunjukkan KTP saja.***

Editor: Erwin Abdillah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x