Meski begitu, Petenis asal Amerika Serikat itu tahu bahwa jalan yang harus ditempuh untuk menuju kesetaraan masih panjang.
"Saya sangat yakin bahwa olahraga mencerminkan kehidupan dan kehidupan mencerminkan olahraga," tulis Venus.
"Kurangnya kesetaraan dan kesempatan yang sama dalam tenis adalah gejala dari adanya hambatan yang dihadapi wanita di seluruh dunia,” tambah Venus.
Venus mencoba membandingkan negara-negara Nordik seperti Islandia, Norwegia, Swedia dan Finlandia yang memiliki perbedaan gaji antara pria dan wanita yang rendah, dengan Turki, Bahrain, dan Nigeria dengan kesenjangan gaji yang tinggi antar jenis kelamin.
“Di Amerika Serikat, wanita menghasilkan 82,3 sen untuk setiap dolar yang dihasilkan pria pada tahun 2019," tulis Venus.
"Menghilangkan kesenjangan ekonomi membutuhkan tindakan di tingkat nasional dan internasional serta perusahaan," tutur Venus.
Baca Juga: Diskriminasi Pada Perempuan Diangkat di Novel Kim Ji Yeong Lahir Tahun 1982, Karangan Cho Nam Joo
"Beberapa perbaikan dapat diterapkan lebih cepat daripada yang lain," tambahnya.
"Sebagai permulaan, perempuan jarang sekali menduduki posisi senior di perusahaan, namun seringkali dijumpai dalam pekerjaan bergaji rendah, sehingga menaikkan upah minimum dijadikan prioritas,” lanjut Venus.