Dilarang FIFA, Gas Air Mata Digunakan di Tragedi Kerusuhan Kanjuruhan Arema FC VS Persebaya

- 2 Oktober 2022, 09:29 WIB
Tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang setelah pertandingan Arema FC VS Persebaya diwarnai dengan tembakan gas air mata, rupanya ada regulasi penting FIFA tentang hal tersebut.
Tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang setelah pertandingan Arema FC VS Persebaya diwarnai dengan tembakan gas air mata, rupanya ada regulasi penting FIFA tentang hal tersebut. /Twitter/ @PSSI/

KABAR WONOSOBO - Tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang menjadi perhatian luas selepas dilaporkan tak kurang dari 149 orang meninggal dunia. 

Kerusuhan di Kanjuruhan tersebut terjadi pada 1 Oktober 2022 lalu dalam laga BRI Liga 1 di antara Arema FC VS Persebaya setelah tim tuan rumah kalah dengan skor 2-3. 

Kerusuhan yang juga diwarnai aksi tembakan gas air mata tersebut menjadi sorotan banyak pihak, terutama karena adanya buntut ancaman FIFA di belakangnya. 

Baca Juga: Rincian Lengkap Tragedi Kerusuhan Kanjuruhan Usai Pertandingan Arema FC VS Persebaya

Telah diberitakan sebelumnya bahwa tim keamanan menggunakan gas air mata demi "menangani" massa yang bentrok setelah Arema FC kalah satu poin. 

Namun, rupanya penggunaan gas air mata sendiri telah dilarang oleh FIFA yang tercantum di regulasi khusus mereka. 

FIFA sendiri telah melarang penggunaan gas air mata di dalam stadion seperti yang digunakan oleh tim keamanan dalam kerusuhan Stadion Kanjuruhan, Malang, 1 Oktober 2022 lalu.

Baca Juga: Arema FC Minta Maaf! Tragedi Stadion Kanjuruhan Tewaskan Ratusan Suporter

Hal tersebut telah dicantumkan oleh FIFA dalam Regulasi Keamanan dan Keselamatan Stadium.

Tepatnya di peraturan nomor 19 poin b yang berbunyi, "No firearms or "crowd control gas" shall be carried or used (tidak ada senjata api atau "gas pengendami massa" yang boleh dibawa atau digunakan."

Namun diketahui dalam kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang yang terjadi dalam laga BRI Liga 1 di antara Arema FC VS Persebaya, tim keamanan menembakkan gas air mata yang disebut jadi pemicu kepanikan massal.

Baca Juga: Sanksi Arema FC Akibat Ratusan Suporter Tewas di Kanjuruhan

Dilansir oleh Kabar Wonosobo melalui laman malangterkini.pikiran-rakyat.com, kronologi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang dimulai setelah Arema FC kalah.

Selepas pertandingan, sejumlah penonton turun ke lapangan dan memulai kekacauan.

Dilaporkan bahwa mobil polisi yang berada di dalam stadion ikut menjadi korban dan terbakar di tempat.

Baca Juga: Kronologi Kerusuhan Arema FC VS Persebaya di Stadion Kanjuruhan: Update 127 Korban Meninggal Dunia

Pihak keamanan sendiri berusaha mengamankan pemain yang menyemalatkan diri menuju ruang ganti.

Masih dari sumber yang sama, dilaporkan bahwa adanya korban diduga diakibatkan oleh kepanikan lantaran saling berdesakan untuk keluar dari area stadion.

Seperti diketahui, demi mengatasi kerusuhan tersebut, pihak keamanan yang berada di lapangan berusaha menghalau dengan menembakkan gas air mata.

Baca Juga: Korban Tewas Suporter dalam Tragedi Arema FC VS Persebaya Bertambah

Namun, gas air mata tersebut mengepul dan justru menuju tribun di sisi selatan stadion.

"Akibatnya banyak yang panik dan berdesakan untuk keluar stadion. Kuat dugaan banyak korban yang meninggal akibat berdesak-desakan dan juga sesak nafas," tulis media Malang Terkini.

Sebelumnya, korban yang dilaporkan meninggal dunia sendiri ada 127 orang, dua di antaranya anggota polisi.

Baca Juga: Luis Milla Bongkar Cara Persib Bandung Kalahkan Arema FC di Kanjuruhan

Telah diberitakan sebelumnya bahwa 34 orang di antara 127 korban meninggal dunia di di Stadion Kanjuruhan Malang, sisanya berada di rumah sakit.

Namun, jumlah tersebut bertambah dengan laporan terakhir menyebut korban tragedi kerusuhan Stadion Kanjuruhan tersebut menjadi 149 orang.

Pihak Arema FC sendiri telah merilis pernyataan duka resmi seperti dilansir oleh Kabar Wonosobo melalui laman resmi klub sepak bola asal Malang, sekaligus tuan rumah pertanding 1 Oktober 2022 di Stadion Kanjuruhan.

Baca Juga: Mengecewakan! Debut Javier Roca di Arema FC Dibantai Luis Milla

"Arema FC menyampaikan duka mendalam atas musibah di Kanjuruhan. Manajemen Arema FC turut bertanggung jawab untuk penanganan korban baik yang telah meninggal dunia dan yang luka-luka," ungkap Ketua Panpel Arema FC, Abdul Haris.

Tak hanya menyampaikan akan membentuk crisis center atau posko informasi terkait laporan penangan korban kerusuhan pertandingan Arema FC VS Persebaya di Kanjuruhan, manajemen juga menyampaikan permintaan maaf.

"Kepada keluarga korban manajemen arema fc memohon maaf sebesar besarnya serta siap memberikan santunan. Manajemen siap menerima saran masukan dalam penanganan pasca musibah agar banyak yang diselamatkan," pungkas Abdul Haris.

Baca Juga: INFO SKOR Liga 1: Persib Bandung Permalukan Arema FC 2-1

Sementara itu, PSSI juga menyebut akan turun tangan lewat tim investigasi khusus atas kerusuhan di Stadion Kanjuruhan tersebut.***

Editor: Khaerul Amanah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x