Tewaskan 149 Orang, Tragedi Kerusuhan Kanjuruhan Malang Disorot Media Asing

- 2 Oktober 2022, 10:06 WIB
Potret tragedi kerusuhan Stadion Kanjuruhan Malang dalam laga Arema FC VS Persebaya pada 1 Oktober 2022.
Potret tragedi kerusuhan Stadion Kanjuruhan Malang dalam laga Arema FC VS Persebaya pada 1 Oktober 2022. /ARI BOWO SUCIPTO/ANTARA FOTO

KABAR WONOSOBO - Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang dalam pertandingan sepak bola BRI Liga 1 di antara Arema FC VS Persebaya Surabaya disorot media asing. 

Kerusuhan yang menurut laporan terakhir membawa 149 orang sebagai korban meninggal dunia tersebut terjadi pada 1 Oktober 2022 lalu.

Kerusuhan dimulai setelah pertandingan yang berlangsung di Stadion Kanjuruhan tersebut berakhir dengan kekalahan Arema FC atas Persebaya dengan skor akhir 2-3.

Baca Juga: Dilarang FIFA, Gas Air Mata Digunakan di Tragedi Kerusuhan Kanjuruhan Arema FC VS Persebaya

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang terjadi dalam pertandingan di antara Arema FC dan Persebaya pada 1 Oktober 2022.

Kronologi kejadian sendiri bermula setelah tim tuan rumah, Arema FC, kalah dalam laga lawan Persebaya dengan skor akhir 2-3.

Dilansir oleh Kabar Wonosobo melalui laman malangterkini.pikiran-rakyat.com, kronologi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang dimulai setelah Arema FC kalah.

Baca Juga: Rincian Lengkap Tragedi Kerusuhan Kanjuruhan Usai Pertandingan Arema FC VS Persebaya

Selepas pertandingan, sejumlah penonton turun ke lapangan dan memulai kekacauan.

Dilaporkan bahwa mobil polisi yang berada di dalam stadion ikut menjadi korban dan terbakar di tempat.

Pihak keamanan sendiri berusaha mengamankan pemain yang menyemalatkan diri menuju ruang ganti.

Baca Juga: Arema FC Minta Maaf! Tragedi Stadion Kanjuruhan Tewaskan Ratusan Suporter

Dilaporkan bahwa pemain Persebaya yang juga menjadi korban sendiri berhasil diamankan dan keluar dari area stadion menggunakan kendaraan taktis atau rantis.

Pembaruan terakhir kali menyebut kurang lebih 149 orang meninggal dunia dalam kerusuhan di Stadion Kanjuruhan, Malang.

Masih dari sumber yang sama, dilaporkan bahwa adanya korban diduga diakibatkan oleh kepanikan lantaran saling berdesakan untuk keluar dari area stadion.

Baca Juga: Sanksi Arema FC Akibat Ratusan Suporter Tewas di Kanjuruhan

Seperti diketahui, demi mengatasi kerusuhan tersebut, pihak keamanan yang berada di lapangan berusaha menghalau dengan menembakkan gas air mata.

Namun, gas air mata tersebut mengepul dan justru menuju tribun di sisi selatan stadion.

"Akibatnya banyak yang panik dan berdesakan untuk keluar stadion. Kuat dugaan banyak korban yang meninggal akibat berdesak-desakan dan juga sesak nafas," tulis media Malang Terkini.

Baca Juga: Kronologi Kerusuhan Arema FC VS Persebaya di Stadion Kanjuruhan: Update 127 Korban Meninggal Dunia

Sebelumnya, korban yang dilaporkan meninggal dunia sendiri ada 127 orang, dua di antaranya anggota polisi.

Telah diberitakan sebelumnya bahwa 34 orang di antara 127 korban meninggal dunia di di Stadion Kanjuruhan Malang, sisanya berada di rumah sakit.

Namun, jumlah tersebut bertambah dengan laporan terakhir menyebut korban tragedi kerusuhan Stadion Kanjuruhan tersebut menjadi 149 orang.

Baca Juga: Korban Tewas Suporter dalam Tragedi Arema FC VS Persebaya Bertambah

Kerusuhan tersebut sendiri sampai dilirik oleh media asing, seperti The Guardian, melalui sebuah artikel yang diterbitkan pada 2 Oktober 2022.

The Guardian menulis artikel tragedi kerusuhan Stadion Kanjuruhan tersebut lewat judul, "Indonesia football riot: 129 people killed after stampede at match (Kerusuhan sepak bola Indonesia: 129 orang meninggal dunia terinjak-injak setelah pertandingan).***

Editor: Khaerul Amanah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x