UPDATE! Korban Meninggal Dunia Tragedi Kerusuhan Stadion Kanjuruhan Malang Capai 174 Orang

- 2 Oktober 2022, 15:21 WIB
Kondisi terkini pasca tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang setelah pertandingan di antara Arema FC VS Persebaya pada 1 Oktober 2022.
Kondisi terkini pasca tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang setelah pertandingan di antara Arema FC VS Persebaya pada 1 Oktober 2022. /ZABUR_KARURU/ANTARA FOTO

KABAR WONOSOBO - Kabar duka kembali datang dari dunia sepak bola Indonesia melalui tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang pada 1 Oktober 2022. 

Tragedi yang dimulai setelah Arema FC kalah di kandang sendiri atas Persebaya dalam laga BRI Liga 1 dengan skor akhir 2-3 tersebut diperparah lantaran telan korban jiwa. 

Telah diberitakan sebelumnya bahwa korban yang meninggal dunia dalam insiden tersebut pertama kali dilaporkan sejumlah 127 orang. 

Baca Juga: Dilarang FIFA, Gas Air Mata Digunakan di Tragedi Kerusuhan Kanjuruhan Arema FC VS Persebaya

32 korban di antaranya meninggal dunia di tempat sementara lainnya dilaporkan meninggal dunia setelah mendapatkan perawatan. 

Dari 127 orang korban tersebut, dua di antaranya adalah polisi. 

Sementara itu, laporan terbaru menyebut bahwa korban jiwa naik menjadi 149 orang. 

Dilansir oleh Kabar Wonosobo melalui laman The Guardian, korban tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan tersebut kembali naik menjadi 174 orang. 

Baca Juga: Rincian Lengkap Tragedi Kerusuhan Kanjuruhan Usai Pertandingan Arema FC VS Persebaya

Kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang terjadi dalam pertandingan di antara Arema FC dan Persebaya pada 1 Oktober 2022.

Kronologi kejadian sendiri bermula setelah tim tuan rumah, Arema FC, kalah dalam laga lawan Persebaya dengan skor akhir 2-3.

Dilansir oleh Kabar Wonosobo melalui laman malangterkini.pikiran-rakyat.com, kronologi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang dimulai setelah Arema FC kalah.

Baca Juga: Arema FC Minta Maaf! Tragedi Stadion Kanjuruhan Tewaskan Ratusan Suporter

Selepas pertandingan, sejumlah penonton turun ke lapangan dan memulai kekacauan.

Dilaporkan bahwa mobil polisi yang berada di dalam stadion ikut menjadi korban dan terbakar di tempat.

Pihak keamanan sendiri berusaha mengamankan pemain yang menyemalatkan diri menuju ruang ganti.

Baca Juga: Sanksi Arema FC Akibat Ratusan Suporter Tewas di Kanjuruhan

Dilaporkan bahwa pemain Persebaya yang juga menjadi korban sendiri berhasil diamankan dan keluar dari area stadion menggunakan kendaraan taktis atau rantis.

Masih dari sumber yang sama, dilaporkan bahwa adanya korban diduga diakibatkan oleh kepanikan lantaran saling berdesakan untuk keluar dari area stadion.

Seperti diketahui, demi mengatasi kerusuhan tersebut, pihak keamanan yang berada di lapangan berusaha menghalau dengan menembakkan gas air mata.

Baca Juga: Kronologi Kerusuhan Arema FC VS Persebaya di Stadion Kanjuruhan: Update 127 Korban Meninggal Dunia

Namun, gas air mata tersebut mengepul dan justru menuju tribun di sisi selatan stadion.

"Akibatnya banyak yang panik dan berdesakan untuk keluar stadion. Kuat dugaan banyak korban yang meninggal akibat berdesak-desakan dan juga sesak nafas," tulis media Malang Terkini.

Hingga artikel ini dinaikkan, jumlah korban yang meninggal dunia dalam salah satu tragedi dunia sepak bola terparah sepanjang sejarah dunia tersebut telah capai 174 orang. 

Baca Juga: Korban Tewas Suporter dalam Tragedi Arema FC VS Persebaya Bertambah

Selain kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang pasca pertandingan Arema FC VS Persebaya, beberapa tragedi terbesar dalam sejarah sepak bola dunia juga pernah terjadi. 

Pada tahun 1989, kerusuhan terjadi di Stadium Hillsborough, Inggris Raya yang menyebabkan 97 orang supporter Liverpool meninggal dunia. 

Pada tahun 2012 stadium Port Said Mesir juga menelan korban jiwa sebanyak 74 orang dalam sebuah kerusuhan. 

Baca Juga: Luis Milla Bongkar Cara Persib Bandung Kalahkan Arema FC di Kanjuruhan

Terakhir, pada 1964 sebuah kerusuhan dalam pertandingan sepak bola di antara Peru dan Argentina dalam kulifikasi Olimpiade di stadion Lima telah korban jiwa sejumlah 320 orang dengan 1.000 orang lainnya luka-luka. 

Tragedi kerusuhan di Stadion Kanjuruhan Malang setelah pertandingan Arema FC dan Persebaya dengan korban yang mencapai 174 nyawa sendiri menjadi salah satu yang terburuk. 

Tak hanya dalam sejarah sepak bola Indonesia, tetapi di tingkat dunia.***

Editor: Khaerul Amanah


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x