"Namun pada akhirnya kami membuat kesalahan seperti offensive rebound dan transisi dan mereka menghukum kami. Kami tak punya masalah dan yang terpenting, kami berada di trek yang tepat. Ini karakter yang ingin kami mainkan, Ini Lebanon, semoga dalam dua pertandingan selanjutnya kami bisa meraih kemenangan," jelas Jad.
Sementara Arakji mengatakan Lebanon tidak beruntung sehingga harus menelan kekalahan, padahal punya peluang untuk mengalahkan tim setangguh Prancis. "Meskipun mereka kehilangan sejumlah pemain besar tapi bermain melawan Nando, Batoum, Fournier, Yabusele, semua pemain yang sangat kami hormati. Sangat disayangkan, saya sesaat sempat berpikir kami bisa mengambil game ini. Mereka punya pengalaman segudang dan tahu bagaimananya mengakhiri pertandingan," kata Arakji.
Selepas pertandingan, Arakji menangis di area mixzone. Menurut dia, itu hanya ekpsresi kekecewaan gagal meraih hasil bagus untuk negaranya. Menurut MVP FIBA Asia Cup 2022 ini, bermain untuk Lebanon adalah kebanggaan terbesarnya. "Sejak kecil saya selau membayangkan bermain untuk Lebanon, menjadi sumber kebahagiaan untuk rakyat negara kami," pungkasnya.
Dapatkan update berita pilihan di link Google News kami. Mari bergabung di Grup Telegram "APA KABAR WONOSOBO?" caranya klik link https://t.me/kabarwonosobo kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dahulu di ponsel.***