Network
Pembekalan tersebut bertujuan agar para peserta memahami tentang sejarah Lengger, makna filosofi dan etika Lengger. Selain itu juga bertujuan untuk menyelaraskan gerak dasar tari Lengger.
Baca Juga: Mengenal Tari Lengger Wonosobo: Kesenian Tari Toping Romantis yang Mengandung Unsur Magis
“Jadi jika suatu ketika ada orang bertanya tentang Lengger, mereka sudah bisa menjelaskan, jangan sampai malah lempar-lemparan, seperti tidak profesional. Tapi pemahaman ini juga jangan kaku, misalnya tentang sejarah Lengger, kan ada banyak versi, tidak perlu diperdebatkan. Semua benar, semua ada dasarnya,” tutur Dwi Pranyoto, dikutip dari website resmi DISPARBUD Wonosobo oleh Kabar Wonosobo.
Sedangkan menurut Sri Winarti atau Wiwin mengatakan bahwa, sebagai Lengger senior, ia ingin berbagi pengalaman kepada juniornya tentang tantangan ataupun etika yang baik saat menjadi seorang penari Lengger. Ia pun menambahkan bahwa tingkah laku seorang penari Lengger akan selalu menjadi sorotan bagi masyarakat sekitar, saat sang penari sedang pentas ataupun sedang masyarakat sekitar.
Wiwin juga menceritakan bahwa saat ini para penari Lengger sudah dihormati oleh masyarakat sekitar. Pasalnya, zaman dahulu para penari Lengger selalu diidentikkan dengan hal-hal yang berbau negatif, tidak sopan dan kurang sopan santun.
Baca Juga: Bundengan dan Topeng Lengger Wonosobo Tampil di Borsang Umbrella Festival Chiang Mai Thailand
Wisuda Lengger angkatan ke 3 ini mendapatkan atensi yang bagus. Selain itu, menurut Tatag Taufani Anwar sebagai salah satu inisiator mengatakan bahwa para peserta tidak hanya berasal dari Wonosobo saja, tapi juga berasal dari Banjarnegara dan juga Temanggung.
