Jalannya Pertandingan
Poin pertama di gim pertama berhasil dicuri Axelsen, namun Ginting balik mengungguli dengan skor 2-1. Kelancangan Ginting dibalas dengan lima poin beruntun, membalikkan kedudukan Axelsen menjadi 2-6.
Namun setelah itu Ginting tak mau kalah. Ia juga mendulang enam poin beruntun, kembali mendominasi permainan dengan skor 8-6. Sempat dikejar hingga skor 10-9, Ginting mencetak beberapa poin beruntun untuk kembali mengamankan posisinya di gim pertama.
Sempat unggul jauh 17-10, Ginting justru banyak melakukan kesalahan sendiri dan membiarkan Axelsen mempertipis jarak poin. Di poin 19-16 Ginting akhirnya kembali fokus dan segera menutup gim pertama dengan kemenangan. Skor 21-16.
Enam poin yang dikumpulkan Axelsen di pembukaan gim kedua seakan menjadi jawaban atas kekalahannya di gim pertama. Tak cukup sampai di situ, setelah momentumnya sempat terpotong oleh satu poin Ginting, ia kembali mencetak beberapa kali poin beruntun dan menutup interval dengan skor 2-11.
Pasca interval, Ginting mulai buka suara dan mencetak beberapa poin untuk merusak dominasi Axelsen. Namun demikian Axelsen seperti tak terganggu dan terus mencetak poin demi poin. Hasilnya, ia berhasil menutup gim kedua dengan skor 7-21.
Di babak ketiga, lagi-lagi Axelsen berhasil membukanya dengan beberapa poin beruntun yang membuat Ginting kesulitan. Sempat imbang di 2-2, Axelsen tancap gas mendulang beberapa kali poin beruntun sebelum akhirnya menutup interval di angka 6-11.
Pindah lapangan, tampaknya Ginting mulai menemukan tempo permainannya dan perlahan-lahan mendekati perolehan angka Axelsen. Terbukti ia mampu mengikis jarak poin dari 6-13 menjadi 10-13. dan terus menempel perolehan Axelsen dengan memaksanya jual beli servis.