Berani Terjang Banjir, Ini Risiko yang Harus Dihadapi Bagi Pemilik Mobil

24 Oktober 2023, 15:05 WIB
Warga mendorong mobil yang mogok saat melintasi genangan banjir di Jalan Lingkar Luar di Ciracas, Kota Serang, Banten, Selasa (1/3/2022) /Asep Fathulrahman/hp./ANTARA FOTO

 

KABAR WONOSOBO - Ketika masuk musim hujan, beberapa kota terkadang mengalami banjir musiman yang menggenangi jalan raya. Kondisi ini membuat pemilik mobil harus ekstra hati-hati ketika melewati jalanan yang tergenang banjir terutama jika air mencapai level yang cukup tinggi.

Selain bahaya yang mungkin terjadi akibat banjir itu sendiri, pemilik mobil sering dihadapkan dengan masalah lain yaitu masuknya air ke dalam knalpot. Sayangnya, knalpot mobil yang kemasukan air kerap dipandang sebagai masalah sepele daripada yang sebenarnya.

Kendaraan yang melewati genangan air banjir bisa mengakibatkan air memasuki sistem knalpot. Tetapi air ini tidak akan bisa merusak mesin mobil, sebagian besar akan tertampung di bagian yang disebut sebagai catalytic converter.

Baca Juga: 6 Cara Mudah Membersihkan Plafon Mobil Agar Tetap Bersih dan Segar

Catalytic converter sendiri merupakan bagian mobil yang berfungsi sebagai penyaring gas buang, sehingga air banjir yang terperangkap di sana tidak akan merusak mesin. Namun, efek samping dari knalpot yang kemasukan air adalah mobil mungkin akan sulit untuk dinyalakan. Ini dikarenakan adanya air yang terjebak di catalytic converter.

Tapi jangan khawatir, air ini akan menguap dengan sendirinya seiring berjalannya waktu, dan masalah ini akan hilang tanpa merusak komponen apapun.

Namun, saat Anda menghadapi situasi banjir, ada masalah lain yang lebih berbahaya yang perlu diperhatikan, yaitu risiko kerusakan pada sistem kelistrikan mobil dan mesin.

Baca Juga: GAK SAMPAI 150 JUTA! Ini 5 Mobil Murah Berkualitas Favorit Keluarga Indonesia

Electronic control unit (ECU), pusat kendali elektronik mobil, biasanya berada di kabin mobil atau ruang mesin. Saat mobil terendam banjir, pastikan ECU berada di tempat yang lebih tinggi dari permukaan air. Hal ini penting untuk menghindari korsleting dan kerusakan pada komponen listrik.

Selain ECU, komponen listrik lain seperti alternator, soket, sekring, injektor, kabel, dan relay juga perlu diperiksa dengan seksama. Meskipun biasanya sudah memiliki perlindungan terhadap air, pastikan bahwa komponen-komponen ini dalam kondisi baik setelah banjir.

Pada bagian mesin, periksa radiator untuk memastikan tidak ada kotoran yang menempel, dan cek kompresor AC, yang cenderung berada di posisi yang lebih rendah. Hindari menyalakan AC jika Anda menghadapi masalah knalpot mobil yang kemasukan air sebelumnya.

Baca Juga: Perdana di Shopee Live! Meriahnya Flash Sale Mobil 9RB Bareng Sarwendah Diikuti 180.000 Orang Lebih Bersamaan

Ketika menerjang banjir, pastikan ketinggian air di bawah saluran masuk filter udara karena ketika air masuk kedalam saluran masuk filter udara maka dapat merusak mesin.

Setelah menerjang banjir, pertimbangkan untuk mengganti saringan udara. Saringan udara yang kotor atau basah dapat mengakibatkan masalah serius pada mesin. Juga, perhatikan kondisi kopling, karena air banjir seringkali membuat kopling menjadi berat saat digunakan.

Dengan melakukan pemeriksaan dan perawatan ini, Anda dapat mengurangi risiko kerusakan mobil akibat banjir.***

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: nissan.co.id

Tags

Terkini

Terpopuler