Di Tengah Pandemi, Kebun Binatang Cahaya Langgeng Masih Jadi Destinasi Primadona Warga Temanggung

25 Februari 2021, 07:00 WIB
Pengunjung Kebun Binatang Cahaya Langgeng bersama anaknya /Media Center Temanggung/mediacenter.temanggungkab.go.id

 

KABAR WONOSOBO – Cahaya Langgeng, Kebun Binatang kebanggaan Kabupaten Temanggung yang terletak di Desa Bojonegoro, Kecamatan Kedu belakangan menjadi tempat tujuan wisata yang paling ramai dikunjungi wisatawan selama pandemi.

Warga memilih untuk mengunjungi kebun binatang karena dianggap lebih aman dibandingkan wahana wisata air yang saat ini masih belum diperbolehkan untuk beroperasi demi mengurangi penyebaran virus Covid-19.

Namun, meskipun telah dibuka, pihak pengelola kebun binatang Cahaya Langgeng tetap menerapkan protokol kesehatan secara ketat. Contohnya, di pintu masuk, pengunjung diharuskan untuk mencuci tangan sebelum memasuki area kebun binatang.

Baca Juga: Magelang Trending di Twitter, ini Top 7 Destinasi Wisata Magelang Selain Candi Borobudur buat Staycation

Hal itu berlaku baik untuk orang dewasa maupun anak-anak. Pengunjung juga diingatkan untuk selalu menggunakan masker dan diukur suhu tubuhnya oleh petugas keamanan menggunakan thermo-gun.

Disampaikan Manager Kebun Binatang Cahaya Langgeng, Ariyadi, seperti dikutip KabarWonosobo.com dari Media Center Temanggung, bahwa penerapan prokes ketat diringi dengan sarana dan prasarana yang memadai.

 "Kami menerapkan protokol kesehatan secara ketat, pengunjung diperingatkan dari awal agar tetap menggunakan masker selama berada di area kebun binatang. Pihak pengelola juga menyediakan beberapa tempat cuci tangan di area kebun binatang," tutur Ariyadi, dilansir dari Media Center Temanggung pada Rabu (24/2/2021).

Baca Juga: Disiapkan Jadi Destinasi Unggulan Banjarnegara, Desa Wisata Gumelem Punya Air Panas, Batik hingga Ziarah Makam

Setiap hari, terutama di akhir pekan, puluhan pengunjung bersama dengan rombongan keluarganya datang untuk menonton binatang-binatang yang dipamerkan oleh kebun binatang Cahaya Langgeng. Beberapa satwa tersebut diantaranya adalah Unta Afrika, Burung Merak Hijau, Rusa Totol, Ayam Mutiara, dan satwa langka lainnya.

Ariyadi menambahkan, pihak pengelola kebun binatang tetap menaati peraturan dari pemerintah. Pengelola membatasi pengunjung terbatas 30 persen dari kapasitas kebun binatang yang seharusnya. Saat ini Kebun Binatang Cahaya Langgeng hanya menerima kapasitas sekitar 200 hingga 250 orang.

Bahkan untuk memperkecil kemungkinan penyebaran covid-19 di kalangan pengunjung, pihak manajemen kebun binatang menghilangkan area playground demi mencegah terciptanya kerumunan dan kontak fisik antar pengunjung.

Baca Juga: Wisatawan Bakal Terpukau Deretan Pegunungan View di Bukit Alas Sepondok Wisata Baru Desa Keseneng Wonosobo

"Ketika jumlah pengunjung membludak, maka warga akan ditahan di depan. Mereka baru boleh masuk ketika ada pengunjung yang sudah keluar. Akan ada perhitungan yang dilakukan penjaga tiket dan keamanan di pintu masuk," tegas Ariyadi.

Diungkapkan salah seorang pengunjung, Lestari Kebun Binatang Cahaya Langgeng menjadi tempat yang ideal untuk anak-anak. Dimana mereka bisa melihat hewan seperti yang ada digambar buku bacaan.

“Di sini, anak-anak juga bisa memberi pakan hewan,” ungkapnya.

Baca Juga: Intip Program Kawasan 5 Dieng Baru, hingga Rencana Bangun Miniatur Budaya 5 Benua di Eks Tambang Galian C

Maka dengan adanya interaksi secara langsung antara pengunjung dan satwa, orang-orang dapat mengetahui lebih banyak mengenai satwa yang jumlah serta keberadaannya sudah mulai langka.

Bagi pengunjung yang tertarik untuk melihat langsung binatang-binatang koleksi Kebun Binatang Cahaya Langgeng, manajemen kebun binatang masih menetapkan harga normal yakni Rp10.000 per orang baik untuk dewasa maupun anak-anak.*** 

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: Media Center Temanggung

Tags

Terkini

Terpopuler