KABAR WONOSOBO – Peristiwa amblasnya lantai rumah Supadiyono warga di Dusun Karang Senen Desa Traji Kecamatan Parakan Kabupaten Temanggung Selasa, 16 Februari 2021 disebabkan pecahnya gorong-gorong saluran air. Usai kejadian, Pemerintah Desa Traji mengkaji untuk dinormalisasi segera.
Dikutip KabarWonosobo.com dari situs Media Center Temanggung, pada Sabtu, 20 Februari 2021, Sekdes Traji, Karyanto mengatakan, pihak pemdes sudah melakukan peninjauan lokasi ruangan yang amblas. Pihak desa akan melakukan pengkajian bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan dinas terkait untuk melakukan normalisasi saluran.
Solusi yang bakal diambil adalah dengan membelokkan saluran agar tidak melintas di bawah bangunan. Mengingat kronologis pemilik tanah sebelumnya tidak melakukan hal itu sebelum melakukan penjualan tanah pada Supadiyono.
Baca Juga: Lantai Ruang Tengah Tiba-tiba Amblas dan Terendam Air dari Gorong-gorong, Satu Keluarga Diungsika
"Ibu Kades, Kaur Perencanaan dan Kadus sudah survey dan langsung mengarahkan agar berkordinasi lebih lanjut dengan BPBD," kata Karyanto, Kamis (18/2/2021).
Kaur Perencanaan Desa Traji, Budi Arifin menyebut bahwa pemdes akan bertanggungjawab terkait normalisasi saluran air tersebut. Namun sebelumnya butuh dilakukan beberapa tahapan dan tidak serta-merta bisa dianggarkan seketika itu juga.
"Setelah kita survei pasca kejadian malam itu, ada hujan deras dan banjir, saluran tertutup sampah dan akhirnya jebol, pecah. Keramik sampai terkelupas dan amblas," katanya.
Usai kejadian amblas di ruang tengah itu, warga sekitar sudah berupaya gotong-royong membersihkan dan memperbaiki gorong-gorong sebisanya agar air tidak kembali menggenangi rumah.
Budi juga mengonfirmasi terkait normalisasi sudah dikoordinasikan dengan pemilik lahan, pemilik rumah dan warga sekitar. Sehingga bisa segera dilakukan pembelokan gorong-gorong dan nantinya tidak berada di bawah bangunan rumah yang dihuni 6 orang anggota keluarga itu.
"Setelah melihat lokasi, permintaan untuk normalisasi sudah aman. Namun, tetap tunggu penganggaran secepatnya. Pemilik lahan, pemilik rumah dan warga sekitarnya sudah bersedia, tinggal penganggaran dan aksinya," katanya.
Baca Juga: Seorang Penambang Pasir Hanyut Di Sungai Begaluh Wonosobo, Tim SAR Terus Lakukan Pencarian
Kepala Dusun Karang Senen, Juwahir juga menyebut pihaknya sudah melakukan kordinasi dengan BPBD untuk membantu langkah-langkah penanganan termasuk bantuan logistik material dan tenaga untuk menggarap.
Kepala Pelaksana BPBD Temanggung, Dwi Sukarmei menjelaskan, kerugian yang ditanggung akibat peristiwa tersebut diperkirakan mencapai Rp11 Juta. Untuk perbaikan yang mendesak, BPBD telah menyalurkan bantuan semen untuk meringankan perbaikan sementara.
“BPBD bersama Pemerintah Desa, Kecamatan, TNI dan Polri telah melakukan tinjauan lokasi dan koordinasi guna mengantisipasi bencana susulan," pungkas Dwi.***