Seorang Anak di Magelang Tega Bunuh Keluarganya Sendiri karena Dipaksa Jadi Sandwich Generation

- 2 Desember 2022, 22:49 WIB
Tidak Merasa Menyesal, Begini Ekspresi Pria Pembunuh Satu Keluarga di Magelang
Tidak Merasa Menyesal, Begini Ekspresi Pria Pembunuh Satu Keluarga di Magelang /Antara

KABAR WONOSOBO - Motif seorang anak, DDS (22), nekat meracuni satu keluarganya hingga tewas di Magelang akhirnya terungkap.

DDS disinyalir merasa sakit hati karena merasa dibebani dengan kewajiban membantu keuangan keluarga setelah sang ayah pensiun atau dikenal dengan istilah sandwich generation.

Penyidik Satreskrim Polres Magelang telah menetapkan DDS sebagai tersangka kasus pembunuhan berencana terhadap keluarganya sendiri di Desa Prajenan, Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, Senin, 28 November 2022.

Baca Juga: MISTIS! Nepal Van Java alias Desa Kaliangkrik Magelang Dikabarkan Punya Tanda-Tanda Keberadaan Kota Purba

Mirisnya, DDS ternyata telah merencanakan pembunuhan terhadap kedua orang tua dan kakaknya sebanyak dua kali. Namun beruntung, upaya pembunuhan pertamanya gagal.

Pada percobaan pertamanya, DDS menambahkan racun jenis arsenik ke minuman dawet pada  23 November 2022 lalu.

Minuman tersebut diberikan kepada orang tua, kakak, dan beberapa orang lainnya.

Baca Juga: NGERI! Ari Irham Alami Kejadian Mistis di Kaliangkrik Magelang, Lokasi Pembuatan Film Horor Jagat Arwah

Karena kadarnya rencah, korban yang meminum minuman beracun itu hanya mengalami muntah-muntah.

Setelah percobaan perdananya gagal, DDS kembali beraksi pada Senin 28 November 2022. 

DDS menaruh racun di minuman teh dan es kopi yang dikonsumsi keluarganya.

Baca Juga: Senjata Kodim Wonosobo Dirawat Secara Periodik dari Benglap Magelang

DDS nekat menaruh dua sendok teh racun ke dalam minuman-minuman tersebut hingga membuat para korban meninggal.

Kepada polisi, DDS mengaku melancarkan aksinya karena sakit hati.

Rasa sakit hati itu berawal setelah sang ayah pensiun, DDS dibebani untuk membantu perekonomian keluarga.

Baca Juga: Kapolda Jateng Apresiasi Pelaksanaan Harlah PPP dan Baksos PDIP di Temanggung dan Magelang

Ayah DDS yang berinisial AA menderita sakit dan harus menjalani pengobatan yang secara tak langsung kebutuhan keluarga pun membengkak.

Sementara sang kakak atau DK tidak dibebani untuk membantu keuangan keluarga.

"Anak pertama (DK) sempat bekerja, tapi sekarang sudah keluar, sedangkan anak kedua tidak bekerja. Tapi dia (DDS) dibebani untuk membantu keuangan keluarga. Hal itulah yang membuat pelaku sakit hati,” kata Plt Kapolresta Magelang AKBP Mochammad Sajarod Zakun, Selasa, 29 November 2022.***

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: Polres Magelang


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x