Apple Tengah Kembangkan Sensor iPhone yang Mampu Deteksi Kondisi Psikis Pengguna

27 September 2021, 23:59 WIB
Logo brand Apple yang tengah kembangkan iPhone untuk deteksi kesehatan mental. / pexels.com

 

 

KABAR WONOSOBO ― Perusahaan teknologi raksasa Apple Inc dikabarkan tengah kembangkan iPhone dengan sensor yang dapat deteksi kesehatan mental pengguna.

Berita tersebut pertama kali ditulis The Wall Street Journal pada 21 September 2021 bahwa Apple tengah melakukan penelitian untuk mengembangkan teknologi di iPhone yang mampu deteksi depresi dan penuruan kognitif pengguna.

Teknologi yang bertujuan untuk mendeteksi salah satu isu yang belakangan berkembang tersebut dikembangkan Apple bersama University of California (UCLA) dan perusahaan farmasi Biogen Inc.

The Wall Street Journal sendiri telah terlebih dahulu melaporkan bahwa Biogen memang tengah melakukan penelitian untuk obat baru untuk mengobati gangguan kognitif ringan.

Baca Juga: Apple Rilis iPhone 13 dan iPhone 13 Pro Max dengan Spesifikasi dan Harga Mulai Rp9 Jutaan

Namun, tidak ada keterangan lebih detail mengenai keterlibatan Apple dalam penelitian tersebut.

Kesehatan mental menjadi salah satu fokus yang tengah dikembangkan Apple menggunakan produk jam pintar mereka.

Teknologi yang kini tengah dikembangkan melalui iPhone tersebut menggunakan serangkaian sensor untuk mendeteksi kondisi mental pengguna.

Sensor tersebut akan mengambil data pengguna berdasarkan tingkat mobilitas, aktivitas fisik, kebiasaan tidur, cara mengetik, dan beberapa hal lain yang tidak disebut.

Baca Juga: Tak Mau Hubungannya Dirusak oleh Microsoft, Google Pinang Apple agar Tetap Jadi Search Engine Default Safari

Data yang didapat dari sensor kemudian diolah menjadi algoritma yang akan mendeteksi keadaan mental pengguna.

Menariknya, diagnosa yang didapat melalui algoritma di iPhone tersebut tidak akan dikirim ke server pusat Apple.

Hal tersebut diakui Apple digunakan sebagai langkah untuk tetap menjaga privasi masing-masing pengguna.

Faraz Hussain, pimpinan BiAffect, sebuah proyek penelitian akademisi di Universitas Illinois Chicago, menyatakan bahwa teknologi yang tengah dikembangkan Apple tersebut dapat menjadi alat deteksi ampuh bagi orang dengan gangguan neurologis dan suasana hati atau mood.

Baca Juga: Surat Kabar Apple Daily Hong Kong akan Ditutup Setelah Asetnya Dibekukan dan Pemiliknya Ditahan

“Sehingga pengguna akan mampu mendeteksi lebih awal dan mencegah kemungkinan terburuk,” ungkap Hussain.

UCLA menyampaikan bahwa penelitian mengenai stres, gangguan kecemasan, dan depresi telah dimulai sejak musim gugur tahun lalu melalui 300 pengguna Apple Watch dan iPhone.

Tahun ini, UCLA akan kembali melakukan penelitian dengan sampel berupa 3.000 pengguna yang masih berfokus pada tiga masalah kesehatan mental di atas.

Peneliti dari UCLA menyatakan mengambil algoritma dari sensor yang didapat melalui video kamera, audio, dan keyboard iPhone. Serta melalui sensor Apple Watch yang mampu mendeteksi tanda-tanda vital, kebiasaan tidur, serta pergerakan pengguna.

Baca Juga: Apple Dituntut 2 Juta US Dollar karena Jual iPhone 12 Tanpa Charger oleh Procon-SP Brazil

Data dari sensor tersebut lantas akan digunakan untuk menganalisis ekspresi wajah, cara berbicara, kecepatan dan frekuensi jalan, kebiasaan tidur, serta detak jantung dan pernapasan pengguna.

Selain itu, kebiasaan-kebiasaan pengguna lainnya seperti kecepatan mengetik, termasuk salah ketik dan konten yang ditulis, juga akan menjadi objek penelitian.

Jika kombinasi teknologi yang dikembangkan Apple bersama UCLA dan Biogen tersebut berhasil, maka tidak menutup kemungkinan bahwa perusahaan yang dibentuk tahun 1976 tersebut akan kembali menguasai pasaran di masa depan.***

 

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: WSJ

Tags

Terkini

Terpopuler