Elon Musk Bersiap Dirikan ‘Negara’ di Mars! Inilah Beberapa Alasan Planet Merah Layak Untuk Dihuni (Bagian 1)

- 2 Maret 2021, 08:19 WIB
Preserverance, robot rover penjelajah Mars yang berhasil mendarat dan mengambil foto di Mars.
Preserverance, robot rover penjelajah Mars yang berhasil mendarat dan mengambil foto di Mars. /mars.nasa.gov

 

KABAR WONOSOBO – Beberapa waktu lalu Elon Musk, CEO perusahaan teknologi Space-X memiliki ide yang sangat ambisius, yaitu untuk mendirikan sebuah negara atau pemerintahan di Planet Mars.

Elon Musk bahkan sudah mempersiapkan bentuk negara dan sistem pemerintahan di Mars sesuai dengan apa yang ada di bayangannya. Hal ini menurutnya didasarkan pada penelitian yang sudah dilakukannya bersama tim dari Space-X dan NASA.

Lalu, dari beberapa planet yang ada di tata surya kita mengapa Planet Mars yang dipilih? Mengapa bukan bulan, planet lain, atau mungkin satelit di Jupiter seperti Europa?

Baca Juga: Bantuan Kuota Internet Kemendikbud 2021 Disalurkan sampai Mei, Ada Kebijakan Baru dan Jumlah Kuota Berbeda

Planet Mars yang dianggap cocok sebagai calon rumah baru bagi dijelaskan dalam beberapa poin penting seperti dikutip KabarWonosobo.com dari laman situs mars-one.com (2/3/2021).

  1. Tanahnya bila diekstraksi mengandung air dan mineral yang dibutuhkan manusia

Seperti kita ketahui bahwa manusia tidak akan bisa hidup tanpa air. Air adalah salahs atu zat yang paling vital yang dibutuhkan oleh manusia. Oleh karenanya ketersediaan air menjadi hal yang mutlak bagi sebuah tempat agar dapat ditinggali oleh manusia.

Selain itu, ada lebih banyak mineral yang dapat mendukung kehidupan manusia di Mars jika dibandingkan dua benda langit yang terdekat dengan Bumi, yaitu Venus dan Bulan.

Baca Juga: Eliminasi Top 5 INTM, Juri Kesal Karena Peserta Terpilih Belum Profesional Jadi Model

  1. Memiliki atmosfer (walaupun tipis) yang menawarkan perlindungan dari benda kosmik dan radiasi matahari

Bumi setiap tahunnya mendapatkan serangan dari ribuan bahkan jutaan benda langit. Namun kita tidak merasakan bahayanya karena kita terlindungi oleh atmosfer yang melingkupi planet kita.

Benda langit tadi kebanyakan habis terbakar di atmosfer saat berusaha merangsek ke bumi menyisakan residu yang tidak membahayakan kehidupan manusia di bumi.

Beda jika benda langit itu jatuh di Bulan yang tidak memiliki atmosfer. Maka dari itu Bulan kita memiliki banyak lubang di permukaannya.

Baca Juga: Tesla batal investasi di Indonesia, Analisis Archandra Tahar Ungkap Indonesia Memang Belum Siap

Atmosfer juga melindungi kita dari bahayanya paparan radiasi sinar matahari dengan mengurangi konsentrasinya sehingga radiasi yang sampai di bumi berada dalam angka aman dan mampu ditoleransi oleh manusia. Inilah yang juga ditawarkan oleh Mars meskipun tidak sebaik atmosfer di Bumi.

  1. Ritme siang dan malam sangat mirip dengan ritme rotasi Bumi

Rotasi planet adalah fenomena benda langit yang menyebabkan perpindahan siang dan malam. Dari mars-one.com diketahui bahwa ritme rotasi Mars hampir sama dengan Bumi kita.

Satu hari di Mars adalah 24 jam, 39 menit, dan 35 detik. Manusia hanya akan mengalami hari yang sedikit lebih panjang di Mars daripada di Bumi.

Baca Juga: Apple Segera Rilis iPhone Lipat Clamshell Pertamanya, Google Tidak Mau Kalah Siapkan Google Pixel Fold 2021

Mari kita bandingkan dengan satu-satunya satelit kita yaitu Bulan. Bulan memerlukan waktu sekitar satu bulan untuk berotasi. Berarti akan ada sekitar 672 jam dalam sehari. Itu adalah waktu yang sangat panjang untuk orang yang berpuasa menunggu waktu berbuka tiba.

Venus memiliki masa rotasi yang lebih panjang lagi. Kita akan hidup 120 hari waktu Bumi dalam kegelapan malam setiap harinya di Venus.

Itu tadi sebagian alasan yang menjadikan Mars primadona untuk ditinggali bagi para ilmuwan. Tentunya kita masih belum dapat hidup di Mars tanpa bantuan alat-alat teknologi yang canggih.

Baca Juga: Apple Car dengan Teknologi Self-Driving Diproduksi Mulai 2024, Fokus pada Efisiensi Baterai Tingkat Tinggi

Namun tentunya Mars adalah pilihan yang lebih baik jika dibandingkan Bulan ataupun Venus yang membara. Itu semua baru akan terwujud ketika nanti perjalanan komersial menuju mars yang dirancang oleh Space-X sudah benar-benar bisa dilakukan.***

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: Mars One


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah