Apple Dituntut 2 Juta US Dollar karena Jual iPhone 12 Tanpa Charger oleh Procon-SP Brazil

- 23 Maret 2021, 08:44 WIB
Iphone 12 yang dijual tanpa Charger dari tangkapan layar Youtube kanal GadgetIn.
Iphone 12 yang dijual tanpa Charger dari tangkapan layar Youtube kanal GadgetIn. /Youtube.com/ GadgetIn

 

KABAR WONOSOBO - Perusahaan teknologi besutan mendiang Steve Jobs, Apple, baru-baru ini dituntut denda sebesar 2 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar 28 Miliar rupiah.

Tuntutan itu dilayangkan oleh Procon-SP, sebuah Badan Perlindungan Konsumen yang berbasis di negara bagian Sao Paulo, Brasil.

Dilansir Kabar Wonosobo dari 9to5 Mac, alasan dari tuntutan tersebut adalah karena tidak adanya alat pengisi daya alias charger di dalam kotak iPhone 12.

Baca Juga: Apple Segera Rilis iPhone Lipat Clamshell Pertamanya, Google Tidak Mau Kalah Siapkan Google Pixel Fold 2021

Procon-SP menyebut Apple telah membuat iklan yang menyesatkan dengan menjual perangkat tanpa pengisi daya dan membuat persyaratan yang tidak adil di produknya.

Ini ternyata bukan pertama kalinya Procon-SP mempertanyakan kebijakan terbaru dari raksasa teknologi tersebut.

Pada bulan Oktober 2020 lalu, badan perlindungan konsumen itu mempertanyakan hal yang sama, dan November 2020 badan itu juga mengatakan bahwa Apple tidak menunjukkan adanya keuntungan environmental dari kebijakan yang telah diambilnya.

Baca Juga: Apple Car dengan Teknologi Self-Driving Diproduksi Mulai 2024, Fokus pada Efisiensi Baterai Tingkat Tinggi

Procon berkata bahwa produsen gawai itu tidak merespon ketika ditanya mengenai harga iPhone 12 jika dijual dengan dan tanpa pengisi daya, dan apakah kebijakan itu mengurangi jumlah charger yang diproduksi

Sebagai perbandingan, iPhone 12 mini yang dibanderol dengan harga 729 dolar AS di Amerika Serikat, ternyata dipatok dengan harga sekitar 1.200 dolar AS di Brasil.

Mundur ke tahun 2019, ketika Apple memperkenalkan iPhone 11 dengan harga 799 dolar AS di AS, di Brasil juga dijual dengan harga 1.200 dolar AS.

Baca Juga: Akhirnya BWF Minta Maaf kepada Indonesia Soal All England 2021, lewat Surat Poul-Erik Hoyer

Padahal jika ditilik kembali, pandemi dan depresiasi mata uang Real Brasil membuat dolar AS menguat atas mata uang Brasil.

Selain hilangnya pengisi daya pada iPhone 12 dan iPhone baru yang dikomersialkan, Procon-SP menyatakan tiga permasalahan lain yang menyangkut Apple, seperti berikut:

  1. Iklan yang menyesatkan: Konsumen iPhone 11 Pro melaporkan bahwa Apple tidak memperbaiki ponsel mereka setelah mengalami masalah air

Baca Juga: Penggemar Lays, Doritos dan Cheetos Katakan Selamat Tinggal, Tahun Ini Snack Kesayangan Bakal Stop Diproduksi

  1. Masalah pembaruan iOS: beberapa pengguna melaporkan munculnya masalah dengan beberapa fungsi di iPhone mereka setelah memperbaruinya, yang tidak direspon oleh Apple
  2. Persyaratan yang tidak adil: Apple membebaskan dirinya dari semua jaminan legal dan implisit dan terhadap cacat tersembunyi atau tidak jelas, menurut Procon-SP

Dalam sebuah kesempatan, Direktur Eksekutif Procon-SP, Fernando Capez memberikan pernyataannya mengenai permasalahan yang menyangkut perusahaan besutan Steve Jobs itu.

Baca Juga: Kecewa Diblokir oleh Twitter dan Facebook, Donald Trump Segera Luncurkan Media Sosial Sendiri

“Apple perlu memahami bahwa di Brasil terdapat undang-undang dan institusi perlindungan konsumen yang kuat. Mereka harus menghormati hukum dan institusi ini," ungkap Fernando.

Hingga saat berita ini ditampilkan, Apple belum menanggapi pertanyaan Procon-SP, namun perusahaan gawai raksasa itu dapat mengajukan banding ke pengadilan jika mereka berkenan.***

 

Editor: Erwin Abdillah

Sumber: 9to5mac.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah