PARAH! Mantan Karyawan Facebook Blak-Blakan Sebut Perusahaan Itu Abaikan Keamanan Publik Demi Kejar Keuntungan

- 6 Oktober 2021, 23:43 WIB
Frances Haugen, seorang mantan karyawan Facebook yang menuntut perusahaan media sosial tersebut
Frances Haugen, seorang mantan karyawan Facebook yang menuntut perusahaan media sosial tersebut /Robert Fortunato/AP

 

KABAR WONOSOBO – Seorang mantan karyawan Facebook datang ke anggota parlemen AS pada Selasa, 5 Oktober 2021 dan mengungkapkan bahwa perusahaan raksasa media sosial itu telah memicu perpecahan.

Frances Haugen telah mengajukan kecaman terhadap Facebook, ditopang dengan puluhan ribu halaman dokumen penelitian internal yang dilakukannya diam-diam saat bekerja di Facebook.

Haugen telah mengajukan keluhan kepada otoritas federal yang menuduh bahwa Facebook telah menebar kebencian, memberikan informasi yang salah, dan kerusuhan politik, tetapi perusahaan menyembunyikannya.

Baca Juga: Telegram Banjir Puluhan Juta Pengguna Baru Usai Aplikasi WhatsApp Down

Hal itu dikatakan Haugen saat dirinya bersaksi di Capitol Hill yang telah memicu salah satu krisis paling serius di Facebook.

Dalam kesaksiannya, Haugen juga menyatakan tentang bahaya kekuasaan Facebook, media sosial yang telah mengakar dalam kehidupan sehari-hari banyak orang.

Apalagi, ketika perusahaan sengaja menyembunyikan informasi yang dianggap sangat penting dari publik.

Baca Juga: WA ERROR! Facebook dan Instagram Juga Kompak Down, Ini Kata WhatsApp di Twitter

“Facebook, berulang kali telah menunjukkan bahwa ia memilih keuntungan daripada keamanan,” kata Haugen.

Mantan karyawan yang menantang jejaring sosial raksasa dengan 2,8 miliar pengguna di seluruh dunia dan nilai pasar hampir $1 triliun ini adalah pakar data berusia 37 tahun dengan gelar di bidang teknik komputer dan gelar master dalam bisnis dari Harvard.

Dia bekerja selama 15 tahun sebelum direkrut oleh Facebook dan perusahaan-perusahaan termasuk lain termasuk Google dan Pinterest.

Baca Juga: Netizen Indonesia Makin Bar-bar, Unggahan Pasangan Gay Thailand Kena Ancaman Pembunuhan di Facebook

Haugen bersaksi pada Selasa itu kepada subkomite Senat Perdagangan tentang perlindungan konsumen.

Sementara Panel kini sedang memeriksa penggunaan informasi oleh Facebook yang diperkirakan oleh pelapor dapat mengindikasikan potensi bahaya bagi beberapa pengguna mudanya, terutama anak perempuan tetapi mengecilkan dampak negatifnya.

Penelitian yang dilakukan oleh Haugen mengungkap platform berbagi foto Facebook melalui Instagram yang berfokus secara visual dapat menyebabkan masalah kesehatan mental dan citra tubuh, dan dalam beberapa kasus, gangguan makan dan pikiran untuk bunuh diri.

Baca Juga: Kecewa Diblokir oleh Twitter dan Facebook, Donald Trump Segera Luncurkan Media Sosial Sendiri

Satu studi internal mengutip 13,5 persen gadis remaja mengatakan Instagram memperburuk pikiran untuk bunuh diri dan 17 persen gadis remaja mengatakan Instagram memperburuk gangguan makan.

“Dan yang sangat tragis adalah penelitian Facebook sendiri mengatakan, ketika para wanita muda ini mulai mengonsumsi konten gangguan makan ini, mereka menjadi semakin tertekan. Dan itu benar-benar membuat mereka lebih sering menggunakan aplikasi,” ungkap Haugen.***

Editor: Agung Setio Nugroho

Sumber: Khaleej Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah