Ternyata inilah Ghosting, Tiba-tiba Akhiri Hubungan Tanpa Beri Penjelasan hingga Putuskan Kontak

9 Maret 2021, 23:11 WIB
Ilustrasi Ghosting. /Pixabay/Gerd Altmann/

KABAR WONOSOBO - Fenomena Ghosting akhir-akhir ini sering dibicarakan oleh warganet khususnya para generasi Y dan Z. Kata ghosting biasanya digunakan oleh para remaja dan millenial untuk menggambarkan alur kisah percintaan mereka.

Kata Ghosting mencuat usai beberapa hari lalu dikabarkan kandasnya kisah Kaesang Pangarep yang merupakan Putra Bungsu Presiden RI Joko Widodo terungkap.

Kaesang dikabarkan telah putus dengan kekasihnya yaitu Felicia Tissue setelah lima tahun menjalin hubungan asmara.

Baca Juga: Lee Seung Gi Come Back, Langsung Tampil di Drakor Mouse Sebagai Polisi

Banyak dari netizen yang memberikan spekulasi tentang berakhirnya hubungan Kaesang dan Felicia. Setelah membuat geger masyarkat Indonesia, akhirnya pada Senin, 8 Maret 2021 Kaesang memberikan klarifikasi.

Ia menjelaskan bahwa sebenarnya hubungannya dengan Felicia sudah diakhiri sejak pertengahan Januari 2021. Ia juga mengungkapkan bahwa masalah asmara merupakan masalah pribadi sehingga tidak etis jika diumbar ke khalayak ramai.

Kembali pada fenomena Ghosting, ternyata banyak korban yang merasa sangat tersakiti jika hubungan mereka diakhiri dengan cara ini.

Baca Juga: Kamu Tipe Orang yang Takut Bertanya? Tenang, Ada 5 Penjelasan Logisnya dan Cara Cerdas Mengatasinya

Secara singkat, Ghosting adalah sebuah kata dari bahasa Inggris yang memang erat maknanya dengan mengakhiri hubungan tiba-tiba yang identik dengan asmara.

Seperti dikutip KabarWonosobo.com dari Wikipedia.org, Ghosting adalah sebuah istilah yang kerap dipakai untuk menggambarkan perilaku memutuskan seluruh hubungan komunikasi.

Baik dengan pasangan, teman, atau rekanan tanpa pemberitahuan sebelumnya dan tidak menggubris upaya apapun ketika dihubungi.

Baca Juga: Bebras Menarget 480 Guru Wonosobo Kuasai Perancangan Pembelajaran Computational Thinking dengan Metode ini

Dalam sebuah hubungan, perilaku Ghosting kerap digunakan untuk menggambarkan seseorang yang memutuskan hubungan tanpa adanya alasan yang jelas.

Pelaku ghosting biasanya tidak memberikan alasan dan aba-aba apapun kepada korban. Pelaku secara sepihak memutuskan komunikasi begitu saja. Hal ini biasaanya terjadi pada hubungan asmara ataupun pertemanan.

Selain itu perilaku ghosting juga bisa digunakan di lingkungan kerja yang tiba-tiba meninggalkan tanggung jawab pekerjaannya.

Baca Juga: Hubungan Felicia Tissue dan Kaesang Kandas, Diungkap Curhatan Ibunda Felicia yang Tersebar di Medsos

Cara mengakhiri hubungan seperti ini terutama pada kisah asmara akan sangat menyakitkan bagi para korban. Hal ini bisa membuat korban menjadi galau, khawatir, dan sedih berkepanjangan. Bahkan menurut psikolog perilaku Ghosting merupakan sikap yang tidak sopan.

Faktanya ada banyak alasan kenapa seseorang melakukan ghosting. Perasaan tidak nyaman, rasa takut, dan kurang bertanggungjawab bisa menjadi faktor seseorang melakukan hal ini. Namun ada beberapa cara bagi kita sebagai korban Ghosting untuk lepas dari pengaruh negatifnya.

Cintai Diri Sendiri, Belajar Self Love

Kamu bisa melupakan kejadian menyakitkan ini dengan melakukan hal-hal yang membuatmu bahagia. Lakukan hobimu, berkumpul dengan sahabat, atau lakukan me time untuk memulihkan rasa sakitmu.

Baca Juga: Wujud Komitmen Perkuat Kualitas Jurnalisme Indonesia, PRMN Susun Modul Uji Kompetensi Wartawan

Jangan Menghubungi Lagi

Menghargai diri sendiri dengan tidak menghubunginya lagi merupakan salah satu cara terbaik yang bisa kamu lakukan. Lupakan masalah ini perlahan dan pikirkan bahwa dia memang tidak ingin menjalin hubungan yang serius denganmu.

Buang Kenangan Baik Indah Maupun Buruk

Jika kamu memiliki barang kenangan dari doi, baiknya jangan simpan barang itu. hal ini dapat membantu kamu untuk tidak mengingat kembali rasa sakit karena perilaku buruknya.***

Editor: Erwin Abdillah

Tags

Terkini

Terpopuler