KABAR WONOSOBO― Produser Brave Brothers menjadi bintang tamu pada penayangan talkshow “Home Alone” atau “I Live Alone” milik stasiun TV MBC pada 9 April lalu.
Tangan dingin di balik kesuksesan Brave Girls tersebut hadir kembali ke layar kaca setelah lima tahun lamanya. Rumah yang ia tunjukkan tahun 2016 lalu sudah menjadi milik ibunya.
Dengan alasan sederhana, ia berkata bahwa jarak rumahnya dengan agensi terlalu jauh. Alhasil, ia memberikan rumah tersebut kepada sang ibu.
Brave Brothers turut menunjukkan koleksi mobil mewahnya, tetapi ia berkata tidak pernah mengendarainya sama sekali.
Selain karena tidak memiliki surat izin mengemudi, ia juga memiliki panic disorder yang terkadang membuatnya sesak hanya untuk duduk di dalam mobil tersebut.
Melalui acara tersebut, Brave Brothers bercerita mengenai kepopuleran Brave Girls yang tengah naik.
Ketika member girlgroup asuhannya turut mengikuti wawancara, Brave Brothers menceritakan tentang moment ketika video musik Rollin’ milik Brave Girls mendadak viral.
“saya menontonnya ratusan kali. Sangat menyenangkan melihat jumlah penontonnya meningkat tiap detik,” ungkap Brave Brothers dengan nada bergurau.
Melalui acara tersebut, Brave Brothers juga turut bercerita tentang proses di balik musik yang ia ciptakan.
Ia turut mengungkapkan bahwa Brave Girls akan melsayakan comeback musim panas ini, mungkin sekitar bulan Juni.
Brave Brothers turut bercerita mengenai kesulitan yang dihadapi oleh Brave Girls. Menyinggung bahwa dari sekian banyak lagu hits yang ia miliki, ia tidak pernah memberikan lagu-lagu terbaiknya untuk artis sendiri. Satu yang turut ia sangkal dalam acara tersebut.
Produser Brave Girls tersebut mengatakan ia selalu mencurhkan segenap jiwa ke dalam lagu-lagu yang ia ciptakan. Terlebih untuk artis asuhan sendiri.
Di awal karier Brave Girls, Brave Brothers bercerita, ia merasa bersalah dengan kegagalan grup tersebut. Mengatakan bahwa ia tidak sanggup melihat artis asuhannya tersebut.
Berpikir bahwa lagu yang ia ciptakan terlalu buruk sehingga popularitas mereka selalu di bawah angka rata-rata.
Di hadapan Brave Girls yang juga turut hadir selama wawancara, Brave Brothers kembali menyinggung masa-masa tersulit mereka.
Baca Juga: Fokus ke K-Pop, SM Entertainment Mendirikan SM Studios dalam Rekonstruksi Anak Perusahaan
Terutama di awal tahun debut. Brave Girls sendiri memang diketahui telah debut sejak tahun 2011 lalu, tetapi nama mereka baru melejit akhir-akhir ini.
Brave Brothers bercerita bagaiamana ia turut merasa sedih dan bersalah karena kepopularitasan anak asuhnya tersebut.
Ia turut bertanya-tanya mengapa publik bersikap takacuh kepada Brave Girls. Terlebih selepas ia menyinggung tentang mengirim mereka untuk tampil tanpa dibayar di kamp wajib militer.
“Tapi saya tidak menyerah, Brave Girls adalah wajah agensi kami. Apakah Anda akan menyerah untuk anak sendiri?” pungkas Brave Brothers.***