VIRAL! Kupu Kupu Kertas Hilang dari Bioskop Padahal Baru Tayang 3 Hari, Diduga Karena 4 Masalah Ini

10 Februari 2024, 11:25 WIB
Kupu-Kupu Kertas hilang dari seluruh bioskop Indonesia, ini alasannya /Tangkapan layar YouTube/Danny Siregar Production

KABAR WONOSOBO - Sedang trending di media sosial, salah satunya X, terkait hilangnya film Kupu Kupu Kertas yang baru saja mulai tayang di bioskop-bioskop Indonesia mulai Rabu, 7 Februari 2024. Dugaan penyebabnya akan dikupas oleh Kabar Wonosobo dalam artikel ini.

Film yang disutradarai oleh Emil Heradi dan ditulis oleh Rahabi Mandra dan Jocelyn Cordelia ini mengambil latar di Banyuwangi, Jawa Timur pada tahun 1965 dan terinspirasi dari pemberontakan G30S PKI dan peristiwa pembantaian yang terjadi pada 18 Oktober 1965.

Dibintangi oleh aktor muda Chicco Kurniawan dan Amanda Manopo sebagai pemeran utama, Kupu Kupu Kertas menceritakan tentang kisah cinta sejoli yang memiliki perbedaan latar belakang yang amat kentara.

Amanda Manopo yang memerankan karakter Ning adalah seorang perempuan muda yang memiliki reputasi kuat dan tangguh dan berasal dari keluarga yang berafiliasi dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Sementara itu Chicco Kurniawan yang membawakan karakter Ihsan adalah seorang pria baik-baik yang berasal dari keluarga Nahdlatul Ulama yang agamis.

Kisah cinta mereka inilah yang akan menjadi poin utama cerita yang disajikan dalam film Kupu Kupu Kertas. Berikut sinopsis lengkap dari film kontroversial tersebut.

Baca Juga: HEBOH! Kupu Kupu Kertas Ditarik dari Seluruh Bioskop Indonesia, Diduga Karena 3 Hal Ini

Sinopsis Kupu Kupu Kertas

Film produksi Denny Siregar Production dan Maxima Pictures ini berkisah tentang sang karakter utama, Ning yang jatuh cinta kepada seorang pemuda bernama Ihsan. Bak Romeo dan Juliet versi Indonesia, cinta keduanya tidak berjalan mulus karena perbedaan latar belakang yang begitu mencolok. 

Konflik semakin memanas saat berita terkait penculikan seorang Jenderal oleh simpatisan PKI merebak, membuat keadaan waktu itu menjadi semakin tegang. Hal tersebut berimbas pada kisah cinta Ning dan Ihsan.

Tak mau terlibat dalam situasi panas tersebut, Ning dan Ihsan memilih untuk fokus pada jalinan kasih mereka dan memperjuangkan cinta mereka yang didera cobaan yang kian berat seiring dengan perkembangan kondisi saat itu.

Cobaan mereka semakin berat saat ayah Ning, Rekoso (Iwa K), selalu berusaha untuk menjauhkan anaknya dari Ihsan dan mencoba untuk menjodohkannya dengan Busok (Reza Oktovian) yang merupakan salah satu anak buah kepercayaannya. Rekoso bahkan tidak segan melakukan segala cara untuk memisahkan Ning dan Ihsan.

Suatu ketika, keluarga Ihsan menjadi korban pembantaian oleh anggota PKI. Hal ini membuat Ihsan berada dalam dilema antara balas dendam atau menyelamatkan nyawa Ning. Bagaimana kelanjutan kisahnya? Sayang film ini sudah tidak tayang lagi di bioskop-bioskop Indonesia.

Baca Juga: Kupu Kupu Kertas Dihentikan Penayangannya di Bioskop Seluruh Indonesia, Berikut 2 Dugaan Penyebabnya

Dugaan Penyebab Kupu Kupu Kertas Batal Tayang

Pengumuman pembatalan pemutaran film Kupu Kupu Kertas di seluruh bioskop di Indonesia

Per hari ini, Sabtu, 10 Februari 2024, penayangan film Kupu Kupu Kertas dibatalkan di seluruh Indonesia. Penyebab pastinya belum diumumkan secara resmi oleh pihak-pihak yang terkait seperti produser dan production house maupun pihak berwenang.

Hal tersebut tentunya memunculkan pertanyaan bagi warga Indonesia yang belum mendapatkan informasi resmi terkait pembatalan penayangan Kupu Kupu Kertas mengenai apa penyebab pastinya penarikan film tersebut dari seluruh bioskop di Indonesia.

Namun muncul dugaan ada empat penyebab utama dibatalkannya penayangan Kupu Kupu Kertas di seluruh bioskop di Indonesia. Berikut ulasannya.

Baca Juga: Menilik Kisah Cinta Terhalang Kerusuhan PKI di Antara Amba dan Bhisma di Novel 'Amba' Laksmi Pamuntjak

1. Mengangkat isu sensitif PKI

PKI atau Partai Komunis Indonesia sejak tahun 1965 telah dianggap sebagai isu sensitif bagi masyarakat Indonesia. Pembantaian dan kekejaman PKI yang memuncak pada tahun 1965 itu menjadi sejarah kelam bagi warga Indonesia layaknya pembahasan soal NAZI bagi warga Jerman.

Isu PKI yang diangkat dalam film ini, serta adegan-adegan yang menggambarkan kekejaman dalam film ini seakan mengingatkan kembali pada masa pahit dan luka lama Indonesia dan oleh karenanya membuat film ini kemudian batal tayang.

Baca Juga: Review Novel 'Amba' Laksmi Pamuntjak, Ambil Latar Kerusuhan G30S PKI

2. Menjaga Kondusivitas Pemilu 2024

Isu sensitif terkait PKI kerap kali menjadi momok mengerikan di setiap penyelenggaraan pesta demokrasi. Hal tersebut juga yang diduga menyebabkan Kupu Kupu Kertas akhirnya ditarik dari peredaran.

Meskipun tidak menyangkut para calon pemimpin yang mengikuti kontestasi Pemilu 2024, namun para ahli cocoklogi yang banyak bertebaran di media sosial dan jagat maya berpotensi melakukan "aksi intelijen" mereka dan menyebabkan huru-hara dengan menyangkut pautkan informasi yang simpang siur dengan tokoh politik tertentu.

Hal tersebut berpeluang menyebabkan kondisi politik yang tidak kondusif dan mengacaukan penyelenggaaan Pemilu 2024 dengan membuat informasi hoax yang bersifat bias.

Baca Juga: TERBONGKAR! Ternyata Inggris Terlibat dalam Kampanye Hitam Pembantaian Massal PKI di Indonesia

3. Membawa nama organisasi agama besar di Indonesia

Jika ditilik dari sinopsis Kupu Kupu Kertas, ceritanya mengangkat kisah romansa antara Ning yang memiliki latar belakang PKI dengan Ihsan yang memiliki latar belakang keluarga NU atau Nahdlatul Ulama.

Hal tersebut tentunya akan memunculkan polemik, dimana kelompok yang dianggap sebagai sejarah kelam bangsa disandingkan dengan sebuah organisasi agama mayoritas yang bahkan terbesar di Indonesia.

Dapat dipastikan akan muncul pro dan kontra terkait film ini, meskipun ceritanya fiksi dan tidak merujuk pada kejadian asli, hanya latar tempat dan waktunya saja yang disesuaikan dengan kejadian asli.

Hal tersebut diduga menyebabkan rumah produksi dan produser dari film Kupu Kupu Kertas mendapatkan tekanan untuk menyetop peredaran dan pemutaran film tersebut agar tidak menimbulkan gesekan yang lebih besar lagi.

Baca Juga: Quotes Novel Amba Karya Laksmi Pamuntjak, Berlatar Tragedi G30S PKI hingga Pengasingan di Pulau Buru

4. Dugaan tersandung kasus korupsi

Telkomsel, sebagai salah satu penyedia dana sponsorship produksi bagi pembuat film Kupu Kupu Kertas, Maxstream Movie Content Cakra Film Indonesia diduga melakukan tindak pidana maling uang rakyat atau korupsi. Laporan tersebut dikeluarkan oleh Masyarakat Tolak Korupsi di Indonesia (MAT OKI)

"Diduga terlapor aduan adalah Direktur PT. Telekomunikasi Selular Sdr. Hendri Mulya Syam yang sudah diganti oleh Sdr. Nugroho, serta Danny Zulfikar Siregar selaku Direktur PT. Cakra Film Indonesia," tulis laporan MAT OKI tersebut pada Selasa 16 Januari 2024.

"Kami juga mendukung pihak Kepolisian untuk menghentikan segala aktifitas dan rencana penayangan perdana film Kupu Kupu Kertas yang akan ditayangkan tanggal 7 Februari 2024 di seluruh Bioskop Indonesia, karena diduga biaya produksi tersebut diperoleh dari hasil korupsi selama penyelidikan berlangsung," papar pihak MAT OKI.

Laporan tersebut agaknya berimbas pada pemutaran film Kupu Kupu Kertas yang akan memasuki hari keempatnya hari ini. Hal ini pula yang diduga menjadi penyebab kuat dari hilangnya film Kupu Kupu Kertas dari penayangan di seluruh bioskop Indonesia.

Baca Juga: Profil Singkat Enam Jenderal dan Satu Perwira yang Menjadi Korban Kekejaman G30S PKI

Demikian dugaan penyebab berhentinya pemutaran film Kupu Kupu Kertas dari bioskop-bioskop di seluruh Indonesia serta sinopsisnya. Jika ada pernyataan resmi yang dapat mengonfirmasi hal tersebut, tim Kabar Wonosobo akan segera memperbarui informasi yang kami berikan.***

Editor: Agung Setio Nugroho

Tags

Terkini

Terpopuler