Lebih lanjut mereka juga mengatakan akan menghapus episode yang sudah ditayangkan dan kemungkinan melakukan syuting ulang.
Sementara itu, meskipun SBS sendiri sudah mengeluarkan pernyataan resmi, tetapi kontroversi masih tetap berlanjut. Selepas profesor dari Universitas Wanita Sungshin turun tangan, kini giliran warga yang mengirim petisi ke Blue House.
Petisi tersebut dikabarkan sampai ditandatangani oleh 128.000 orang dalam sehari.
Bahkan salah satu komentar menginginkan tayangan tersebut dihentikan secepatnya. Pendapat itu dituliskan website resmi Blue House seperti yang dilansir dari Koreaboo.
Petisi tersebut diikuti pula oleh pernyataan bahwa jika Joseon Exorcist memang dikategorikan dalam genre fantasi, seharusnya mereka membuat karakter baru.
“Mereka menggunakan figur sejarah asli. Penonton asing akan berpikir bahwa tokoh-tokoh dalam drama tersebut memang asli,” seperti dikutip KabarWonosobo.com dari Koreaboo.
Baca Juga: Eric Nam Suarakan Seramnya Kejahatan Anti-Asia di Amerika, Menyebut Diam adalah Kejahatan
Bukan hanya Blue House yang bertindak, Asosiasi Keluarga Kerajaan Lee Jeonju yang memerintah Korea lebih dari 500 tahun lalu juga turut menanggapi isu tersebut. Mereka membuat pernyataan agar SBS membatalkan penayangan drama series Joseon Exorcist.
Pada tanggal 24 Maret lalu, pihak asosiasi membuat pernyataan resmi berbunyi, “Kami meminta pembatalan penyangan drama Joseon Exorcist yang sudah mengacaukan sejarah dan budaya Korea, dan juga menunjukan favoritisme terhadap Proyek Sejarah Timur Laut China.”