Network
KABAR WONOSOBO – Buntut kontroversi penyelewengan sejarah dan penggunaan properti Tiongkok, drama yang berhasil mencetak rating tinggi di awal penayangan, Joseon Exorcist memutuskan untuk absen minggu depan.
Rupa-rupanya tidak cukup mendapat blacklash dan pembatalan beberapa kontrak iklan, drama yang juga turut diperankan oleh Moon Woo Jin dan Jeon No Min itu memutuskan untuk absen minggu depan.
Berdasarkan keterangan yang didapatkan KabarWonosobo.com dari Soompi, pihak SBS sendiri kembali memberikan penyataan.
Baca Juga: Pada Penayangan Perdana, Joseon Exorcist Dianggap Tidak Hargai Sejarah hingga Kehilangan Iklan
Berisi permintaan maaf, juga menyatakan bahwa seluruh biaya untuk produksi sepenuhnya berasal dari dalam negeri dan tidak didanai oleh Tiongkok.
Drama Joseon Exorcist hadirkan latar dan tokoh-tokoh berdasarkan sejarah, Joseon Exorcist adalah drama sejarah dengan sentuhan fantasi dengan berbagai penggambaran.
“Apa jadinya jika roh jahat bangkit dan berambisi memasuki tubuh manusia di tengah-tengah kekacauan di masa-masa awal Joseon? Kami berusaha menggambarkan Taejong, Pangeran Chungnyeong, dan Pangeran Yangnyeong untuk menghadapi krisi tersebut dan mencapai tujuan mereka,” ungkap perwakilan SBS dalam sebuah pernyataan resmi.
Baca Juga: Pada Penayangan Perdana, Joseon Exorcist Dianggap Tidak Hargai Sejarah hingga Kehilangan Iklan
Lebih lanjut mereka juga mengatakan akan menghapus episode yang sudah ditayangkan dan kemungkinan melakukan syuting ulang.
Sementara itu, meskipun SBS sendiri sudah mengeluarkan pernyataan resmi, tetapi kontroversi masih tetap berlanjut. Selepas profesor dari Universitas Wanita Sungshin turun tangan, kini giliran warga yang mengirim petisi ke Blue House.
Petisi tersebut dikabarkan sampai ditandatangani oleh 128.000 orang dalam sehari.
Bahkan salah satu komentar menginginkan tayangan tersebut dihentikan secepatnya. Pendapat itu dituliskan website resmi Blue House seperti yang dilansir dari Koreaboo.
Petisi tersebut diikuti pula oleh pernyataan bahwa jika Joseon Exorcist memang dikategorikan dalam genre fantasi, seharusnya mereka membuat karakter baru.
“Mereka menggunakan figur sejarah asli. Penonton asing akan berpikir bahwa tokoh-tokoh dalam drama tersebut memang asli,” seperti dikutip KabarWonosobo.com dari Koreaboo.
Baca Juga: Eric Nam Suarakan Seramnya Kejahatan Anti-Asia di Amerika, Menyebut Diam adalah Kejahatan
Bukan hanya Blue House yang bertindak, Asosiasi Keluarga Kerajaan Lee Jeonju yang memerintah Korea lebih dari 500 tahun lalu juga turut menanggapi isu tersebut. Mereka membuat pernyataan agar SBS membatalkan penayangan drama series Joseon Exorcist.
Pada tanggal 24 Maret lalu, pihak asosiasi membuat pernyataan resmi berbunyi, “Kami meminta pembatalan penyangan drama Joseon Exorcist yang sudah mengacaukan sejarah dan budaya Korea, dan juga menunjukan favoritisme terhadap Proyek Sejarah Timur Laut China.”
Baca Juga: Rosé Beberkan Pengaruh Ayahnya di Awal Karier hingga Kesan Jujur Pertama Bertemu Member BLACKPINK
“Drama Joseon Exorcist dari SBS mengambil figur sejarah seperti Raja Taejong, Pangeran Besar Yangyeong, dan Pangeran Choonyeong (yang kemudian dikenal sebagai Raja Sejong) dan memasukan mereka dalam narasi yang salah.
Sebagai konsekuensi, mayoritas masyarakat sudah menyatakan keprihatinan atas penggambaran sejarah palsu dan pandangan negatif bahwa drama ini akan dilempar kepada keluarga kerajaan dari Joseon.
"Sesuai persetujuan, kami menuntut solusi atas isu yang terjadi dari pihak stasiun penyiar dan tim produksi yang terlibat secepatnya,” lanjut penyataan tersebut seperti yang dikutip dari laman Allkpop.***
