Novel tersebut didedikasikan kepada Chun Young Cho, seorang wanita yang aktif turut aktif dalam unjuk rasa di tahun 1980-an ketika menjadi mahasiswi di Universitas Goryeo.
Tidak hanya Chun Young Cho yang terkenal sebagai penyintas yang berhasil selamat dari interogasi dan penyiksaan yang dilakukan oleh Badan Kepolisian Nasioanl Namyeong-dong.
Padahal di era itu sempat dikenal sebagai ruang penyiksaan tersembunyi yang paling sempurna di masa-masa penangkapan aktivis.
Baca Juga: Pada Penayangan Perdana, Joseon Exorcist Dianggap Tidak Hargai Sejarah hingga Kehilangan Iklan
Namun, suaminya, Jung Moon Hwa yang lantas dijebak dan ditangkap sebagai seorang mata-mata dan agen konspirasi pemerintah ketika pergerakan demokrasi. Setelah dipenjara, Jung Moon Hwa meninggal di usia muda karena malnutrisi.
Dari berbagai informasi, Chun Young Cho sendiri masih hidup sampai hari ini. Setelah kematian sang suami, ia pindah ke Kanada bersama putranya.
Pada suatu perjalanan, Chun Young Cho mengalami kecelakaan parah dan kehilangan penglihatannya, serta 70% dari kapasitas otaknya. Saat ini, Chun Young Cho berada di Yangpyeong untuk menjalani perawatan seumur hidup.
Sebuah penerbit yang bekerja sama dengan penulis Seo Myung Sook dalam novel ‘Young Cho Unnie’ mengomentari kontoversi yang menjerat drama Snowdrop.
“Faktanya drama ‘black comedy’ yang berkaitan dengan kisah mata-mata tersembunyi di antara pengunjuk rasa dalam pergerakan demokrasi hanya akan dilihat sebagai tindak kejahatan rasial, mengejek mereka yang mendedikasikan hidup untuk berjuang atas nama demokrasi di Korea.”