Kenali 5 Program Unggulan Pemkab Wonosobo, Jadi Upaya Keluar dari Predikat Kabupaten Termiskin di Jateng

27 Mei 2021, 08:51 WIB
Bupati Wonosobo Afif Nurhidayat menandatangani hasil usulan MUSRENBANG RPJMB Kabupaten Wonosobo Tahun 2021-2026. /Kabar Wonosobo/ Erwin Abdillah

 

 

KABAR WONOSOBO― Pada 21 Mei 2021 lalu, Pemerintah Kabupaten Wonosobo menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD yang diselenggarakan secara daring dan luring.

Dalam kesempatan tersebut, Pemkab yang diwakilkan oleh Wakil Bupati Wonosobo, Muhammad Albar menjabarkan langkah program unggulan yang akan dilakukan oleh pemerintah guna memajukan kabupaten yang menempati urutan 34 dalam kategori kabupaten termiskin di Jawa Tengah tersebut.

Setidaknya, ada 5 program unggulan yang akan dilakukan oleh pemerintahan Afif Nurhidayat dan Muhammad Albar yang dijalankan mulai tahun 2021 hingga tahun 2026.

Baca Juga: 3 Perpustakaan Wonosobo 6 Besar Lomba Perpustakaan Jateng, Jadikan Semangat Mencapai Kemajuan

Program pertama, yaitu Wonosobo “Maer”. Berasal dari bahasa Jawa yang berarti “bagus”, program ini lebih ditujukan kepada perbaikan infrastruktur. Seperti, perbaikan jalan yang diharapkan akan membangun geliat ekonomi terutama dari sektor pertanian dan pariwisata.

Selanjutnya, yaitu program Wonosobo Sehat. Dalam penjelasannya, Wabup Muhammad Albar menyampaikan bahwa konsentrasi terhadap perbaikan akses kesehatan akan diutamakan. Seperti perbaikan rumah sakit utama, hingga pembangunan fasilitas kesehatan lainnya.

Ketiga, yaitu Wonosobo “Pinter”. Tak hanya memperbaiki sistem pendidikan di mana Wonosobo sendiri terhitung masih belum maju. Namun, juga memperbaiki pendidikan informal seperti pesantren.

Baca Juga: Sempat Kejar-kejaran dengan Warga, Penerbangan Balon Udara di Wonosobo Digagalkan Tim Patroli Kalikajar

Di mana pemerintah sedang menyusun program untuk memberikan reward atau penghargaan kepada para santri yang mampu menghafal Al Quran atau membawa kitab kuning untuk kemudian diberi apresiasi.

Keempat, Wonosobo “Resik”. Memiliki arti kata “Bersih”, program ini diharapkan akan mampu membuat kabupaten Wonosobo menjadi tempat yang lebih bersih. Seperti mendaur ulang sampah, hingga memperbaiki pengurusan sampah yang sampai saat ini hanya berakhir di TPA saja.

Terakhir, “Njogo Tani Noto Pasar”. Kembali berasal dari bahasa Jawa, kalimat tersebut kurang lebih berarti, “Menjaga para petani dan menata ulang kembali pasar-pasar.”

Baca Juga: Tempat Wisata di Wonosobo via Jalur Alternatif Sembungan Dieng Melewati Telaga Menjer Garung

Seperti yang diketahui, Wonosobo sendiri merupakan daerah dengan hasil pertanian melimpah. Hidup di bawah lembah Dieng yang sejuk, kabupaten ini diberi tanah yang subuh untuk menanam berbagai jenis sayuran.

Tak hanya itu, untuk kecamatan-kecamatan seperti Sukoharjo, Leksono, dan Kaliwiro, mereka dikenal sebagai penghasil buah potensial.

Mendukung faktor penggerak ekonomi terbesar di Kabupaten Wonosobo, Pemkab berjanji akan menyejahterakan petani.

Baca Juga: Tempat Wisata di Wonosobo yang Mudah Dijangkau dari Jalan Utama menuju Dieng

Tak hanya itu, Pemkab juga akan kembali memulai perbaikan terhadap Pasar Induk Wonosobo yang beberapa tahun lalu hangus terbakar. Juga, memperbaiki pasar-pasar tradisional seperti di Garung dan Kertek.

Berbicara mengenai program yang sedang direalisasikan. Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat, menyampaikan bahwa mereka akan berfokus kepada kualitas program yang dihasilkan.

“Bukan dari sisi kuantitas, tapi dari nilai kualitas hingga dapat mengurai permasalahan kemiskinan di Kabupaten Wonosobo,” ujar Afif.***

Editor: Erwin Abdillah

Tags

Terkini

Terpopuler