KABAR WONOSOBO - Arboretum yang ada di komplek Pemandian Air panas Kalianget Wonosobo sudah mulai dibuka untuk kunjungan masyarakat umum dan diresmikan pada Kamis, 12 Januari 2023. Arboretum tersebut sudah mulai dikembangkan sejak 2017 lalu.
Menurut KBBI, Arboretum adalah tempat berbagai pohon ditanam dan dikembangbiakkan untuk tujuan penelitian atau pendidikan.
Dijelaskan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Wonosobo, Endang Lisdianingsih, agenda Launching Arboretum Kalianget sebagai "Wahana Wisata Edukasi" tersebut kedepannya untuk menjadikan Arboretum sebagai tempat pendidikan dan penelitian.
"Arboretum ini ditunjang pemandangan yang menarik dinilai bisa menjadi wisata edukasi dengan tetap menjaga keragaman hayati di dalamnya, terutama untuk sekolah atau kampus dan kembangkan potensi wisata yang ada di Kalianget ini, Kata Endang saat pembukaan Arboretum.
Baca Juga: Penghimpunan Zakat dari ASN Wonosobo 2022 Tembus Rp2,4 Miliar
Pihaknya juga bekerjasama dengan Fakultas Kehutanan UGM agar punya standarisasi nasional dan internasional. Selain Arboretum yang ada di sebelah Gelanggang Olahraga, fasilitas juga dilengkapi Kebun Anggrek Wonopuspa yang berisi koleksi anggrek nusantara yang bisa dibeli pengunjung dan tak jauh dari gerbang masuk Arboretum.
"Jumlah tanaman di Arboretum ini ada ribuan, tapi untuk spesies langka yang dikonservasi ada 100-an. Ketika berkunjung, wisatawan bisa belajar tentang tanaman langka yang ada di Wonosobo. Dari sisi keilmuan juga untuk edukasi anak sekolah juga ada perpustakaan yang kaitannya dengan Arboretum," imbuhnya.
Untuk saat ini, belum dikenakan tarif khusus untuk masuk Arboretum dan hanya dikenai tiket masuk Pemandian Kalianget Rp3.000. Arboretum dibuka mulai pukul 7.30 WIB dan untuk kunjungan setelah jam 12.00 WIB untuk bisa informasikan sehari sebelumnyapada pengelola.
Baca Juga: Arboretum Kalianget Wonosobo Ditanami 300 Pohon di Gerakan Cinta Serayu
Dalam kesempatan itu, Bupati Wonosobo, Afif Nurhidayat menyebut bahwa dibukanya kembali Arboretum untuk umum diharapkan bisa menggerakan sekolah-sekolah untuk berkunjung dan berwisata edukasi.
"Ini harapannya jadi gerakan bersama ajak bapak ibu guru dan murid-muridnya wisata edukasi ke sini. Ada 7 orang yang siap jadi guide dan ada ribuan tanaman langka di sini," kata Afif.
Afif yang juga pecinta anggrek mengaku setiap bulan membeli anggrek dari berbagai daerah.
"Yang terpenting adalah sustainabilitas atau keberlangsungan dan kita lihat tiap triwulan. Harapannya disambut sekolah-sekolah di Wonosobo mulai dari SD hingga kampus-kampus. Jangan senangnya hanya wisata ke luar tp paling tidak sudah hapal apa yang ada di Wonosobo dulu," katanya.***