Polres Wonosobo Ajak 16 Parpol Deklarasi dan Ikrarkan Pemilu 2024 Damai, Aman dan Sejuk

11 Juli 2023, 09:30 WIB
Momentum 16 Parpol bersama Polres Forkopimda ikuti Dialog dan Deklarasi Pemilu Damai, Aman, dan Sejuk di Kabupaten Wonosobo, di Polres Wonosobo, Senin, 10 Juli 2023. /Kabar Wonosobo/Erwin Abdillah

KABAR WONOSOBO - Polres Wonosobo mengajak perwakilan dari 16 partai politik (parpol) di Kabupaten Wonosobo Mendeklarasikan Pemilu Damai, Aman, dan Sejuk di Kabupaten Wonosobo 2024.

Para peserta mengucapkan ikrar dan penandatanganan Deklarasi Pemilu Damai yang didahului dengan Dialog Pemilu Damai, Aman, dan Sejuk di Kabupaten Wonosobo yang diselenggarakan di aula Polres Wonosobo, Senin, 10 Juli 2023.

Disampaikan Kapolres Wonosobo, AKBP Eko Novan Prasetyopuspito, bahwa deklarasi itu bertujuan untuk menciptakan situasi yang aman dan tertib saat pelaksanaan tahapan Pemilu 2024.

Mengingat tahapan pemilu sedang berlangsung hingga hari H pada 14 Februari 2024 mendatang dan pihaknya melibatkan sejumlah pihak termasuk Pemkab, TNI Kodim 0707 Wonosobo, dan Kejari Wonosobo.

Baca Juga: Polres Wonosobo Gelar Festival Kearifan Lokal dan Bazar UMKM, Ajak Keluarga Personel

Dalam kesempatan itu, selain dihadiri pengurus 16 partai politik, kegiatan ini juga diikuti jajaran Forkopimda, KPU, hingga Bawaslu Wonosobo.

AKBP Eko Novan juga menyebut bahwa Deklarasi itu diharapkan mampu menyamakan persepsi dalam rangka menjaga kondusivitas di daerah. Dialog dan deklarasi Pemilu aman itu disebutnya adalah sesuatu yang awal. Datang bersama adalah awal.

"Duduk bersama itu adalah kemajuan. Bekerja bersama adalah keberhasilan. Harapan kami bisa bekerja sama untuk menciptakan keberhasilan untuk menjaga Wonosobo yang aman dan damai," terangnya.

"Perwakilan peserta berdialog membahas sejumlah hal strategis terkait Pemilu 2024. Semua pihak bersama-sama mari kita samakan interpretasi persepsi. Bagaimana kita menciptakan memelihara rasa aman di Kabupaten Wonosobo," tutur Kapolres Wonosobo.

Baca Juga: Pertama di Indonesia, Ruang Investigative Interviewing Polres Wonosobo Terapkan Metode Ramah HAM

Selain itu Kapolres menyebut bahwa potensi kerawanan sangat mungkin muncul seiring perkembangan teknologi informasi yang bisa mengarahkan pada polarisasi yang disebabkan algoritma.

"Saat ini ada paparan baru teknologi yang belum disadari masyarakat. Seperti bias informasi, filter bubble hingga echo chamber yang bisa memicu berbagai hal termasuk misinformasi karena algoritma yang mengatur apa yang kita lihat," katanya.

Dikhawatirkan karena bias informasi itu, seseorang hanya akan membaca berita yang sudut pandangnya cocok dengan mereka dan mengarahkan pada perpecahan. Selain itu hal yang perlu diwaspadai ialah dengan adanya echo chamber yakni ruang gema yang berdampak munculnya polarisasi masyarakat.

"Ada juga filter bubble yang memanfaatkan bias konfirmasi seseorang, bahwa seseorang akan cenderung ingin mendapatkan pendapat atau informasi yang sesuai dengan pendapatnya," kata Kapolres.

Baca Juga: Rangkaian Hut Bhayangkara yang ke-77 Polres Wonosobo, Sapa Purnawirawan hingga Santunan Anak Yatim

Maka dengan duduk bersama, berdialog dan deklarasi damai, diharapkannya berbagai hal itu bisa diantisipasi dan masyarakat menyikapinya dengan sesuatu yang positif, terlebih saat tahun politik.

Kapolres Wonosobo juga beharap masyarakat dan para pihak yang terlibat dalam proses Pemilu, selalu berpikiran terbuka, bertoleransi, dan mau menerima perbedaan. Mengingat hingga saat ini kondisi kamtibmas di Kabupaten Wonosobo masih dalam keadaan aman kondusif dan aman terkendali.

"Tetap menghargai sesama, menghormati sesama. Karena dengan rasa itu keamanan dapat terciptakan. Keamanan dan ketertiban dapat terpelihara," harapnya.

Pihaknya senantiasa melakukan pencegahan potensi kerawanan yang ada. Keamanan dapat terpelihara dengan baik dengan kerja sama seluruh stakeholder.

Baca Juga: Polres Wonosobo Ajak Masyarakat dan Pelajar Hapuskan Kenakalan Remaja Lewat Edukasi

Kedepannya pihak Polres juga akan menggelar doa bersama dan deklarasi bersama ormas di Desa tertinggi di Jawa yakni di Sembungan yang melibatkan perwakilan masyarakat lebih luas.***

 

Editor: Erwin Abdillah

Tags

Terkini

Terpopuler